Tips Diet Sehat untuk Penderita PCOS Menurut Dokter Cut Hafiah

Diet
Sumber :
  • id.pinterest.com

VIVASoccer – Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) kerap dialami perempuan usia muda dan sering berhubungan dengan kenaikan berat badan maupun risiko diabetes tipe 2. 

Ahli Gizi: Sarapan Bukan Kewajiban, Atur Pola Makan Sesuai Kebutuhan Tubuh

Menurut dokter Cut Hafiah, SpGK, spesialis gizi klinik dari RS Hermina Galaxy sekaligus founder D8 by Skin, kunci utama penanganan PCOS adalah menjaga pola makan dan gaya hidup.

“Pertama penurunan berat badan sekitar 0,5 kg per minggu itu dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan resiko PCOS meningkatkan berat badan atau berat badan yang meningkat bisa menyebabkan PCOS,” jelasnya.

Mitos VS Fakta Kesehatan Seputar Kopi, Otot, Ngorok, hingga Jumping Jack

Diet Atlet

Photo :
  • Microsalt

"Gimana cara menurunkan berat badan yang sehat 0,5 kg per minggu Yang penting kan banyak orang yang pengin diet enggak pakai karbohidrat itu diabetes miltus enggak bisa apalagi PCOS"  

Mitos atau Fakta, Tidur Tanpa Bantal hingga Penyebab Kesemutan Mana yang Benar?

"Kuncinya kita cari yang range-nya jadi karbohidrat kompleks indeks glikemik rendah contohnya labu ubi kentang selama dia dikukus, direbus gitu itu bagus" tambahnya.

"Terus nasinya nasi merah, nasi hitam semakin hitam semakin gelap itu nasi semakin tinggi semakin rendah kadar indeks glikemiknya" 

"Kedua protein jadi jangan sampai kita makan cuma protein aja karena banyak penelitian yang menunjukkan protein lebih dari 30%" jelas dokter Cut Hafiah, SpGK. 

Dokter Cut menekankan, diet ekstrem seperti tidak mengonsumsi karbohidrat sama sekali atau diet ketogenik justru bisa memperburuk resistensi insulin. 

Penderita PCOS tetap membutuhkan asupan seimbang yang terdiri dari karbohidrat kompleks dengan indeks glikemik rendah, protein dalam jumlah cukup, serta lemak tidak jenuh dari ikan dan kacang-kacangan.

Ia juga menambahkan, pola makan harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasien agar bisa menjadi gaya hidup jangka panjang, bukan sekadar diet sesaat. 

Selain itu, olahraga rutin dengan kombinasi kardio dan strength training ringan turut membantu memperbaiki keseimbangan hormon dan menurunkan risiko diabetes.**