Ngopi Dulu Sebelum Workout? Studi Ungkap Bisa Bakar Lemak Hingga 29%!
- Kahlua
VIVASoccer – Minum kopi hitam (3 mg kafein/kg BB) sekitar 30 menit sebelum latihan aerobik intensitas sedang dapat meningkatkan fat oxidation (pembakaran lemak) sebesar 10–29%, tergantung waktu latihan, berdasarkan sejumlah studi ilmiah.
Bukti Ilmiah (Faktual & Terverifikasi)
1. Meta-analisis dari International Society of Sports Nutrition menyimpulkan bahwa konsumsi kafein pada dosis 3–6 mg/kg BB (sekitar 200–400 mg kafein) meningkatkan performa latihan anaerobik & aerobik.
2. Studi University of Granada menunjukkan:
- Peningkatan fat oxidation 10,7% saat pagi, dan hingga 29% saat sore setelah minum kopi 30 menit sebelum latihan.
- Volume latihan intensitas sedang (Fatmax) jadi lebih efisien berkat kafein.
3. Healthline dan ScienceAlert menyebut, kopi pra-latihan dapat meningkatkan kekuatan, daya tahan, fokus, dan performa aerobik, serta meningkatkan penggunaan lemak sebagai bahan bakar.
Cara Praktis untuk Maksimalkan Manfaat.
1. Dosis aman:
Minum kopi / kafein 3 mg/kg berat badan (1–2 cangkir kopi biasa) sebelum latihan.
2. Waktu terbaik:
Konsumsi 30–60 menit sebelum latihan. Efek optimal biasanya pada sore hari (sekitar pukul 17.00-18.00), saat fat oxidation bisa naik hingga 29%.
3. Jenis latihan rekomendasi:
Latihan aerobik intensitas sedang seperti sepeda statis, treadmill, atau renang, ideal untuk memanfaatkan boosted fat burning dari kopi.
4. Kondisi ideal:
Latihan dalam keadaan perut kosong atau puasa ringan (jeda makan ≥3 jam) memberi efek lebih maksimal.
5. Waspadai efek samping:
Konsumsi di atas 400 mg/hari dapat menyebabkan insomnia, jantung berdebar, kecemasan, dan masalah pencernaan.
Insight untuk Atlet & Masyarakat Umum.
1. Atlet dan pelaku fitness dewasa bisa memanfaatkan kopi pre-workout untuk membakar lemak lebih optimum tanpa mengurangi performa.
2. Pekerja kantoran yang sibuk butuh energi ekstra untuk olahraga harian pun bisa coba metode ini (tentu dengan takaran tepat dan tanpa gula).
3. Yang punya sensitivitas tinggi terhadap kafein, sebaiknya mulai dosis rendah (1–2 mg/kg) dan evaluasi toleransi