Lari atau Jalan Kaki untuk Turunkan Berat Badan, Mana yang Lebih Efektif?
- YouTube Raga Aktif
VIVASoccer – Punya waktu 30 menit untuk olahraga tapi bingung mau pilih lari atau jalan kaki? Pertanyaan ini sering banget muncul di kalangan yang ingin turunkan berat badan.
Kedua jenis olahraga ini memang paling mudah dilakukan dan tidak perlu alat khusus. Tapi mana yang lebih efektif untuk membakar lemak dan menurunkan berat badan?
Mari kita bahas berdasarkan ilmu dan fakta agar kamu bisa pilih yang paling cocok. Jawabannya mungkin akan mengejutkan dan mengubah cara pandang kamu tentang olahraga.
Cara Tubuh Membakar Lemak
Tubuh membakar lemak saat membutuhkan energi, dengan urutan sumber energi dari gula darah dan glikogen (energi cepat).
Setelah itu, tubuh baru menggunakan lemak (energi jangka panjang) dan protein (dalam kondisi darurat).
Pembakaran lemak paling optimal saat olahraga dengan intensitas sedang dan durasi cukup lama. Intensitas terlalu tinggi justru membuat tubuh lebih banyak pakai gula darah.
Perbandingan Pembakaran Kalori
Secara kalori, lari membakar lebih banyak dibanding jalan kaki. Orang seberat 70 kg membakar sekitar 240-250 kalori per jam saat jalan kaki santai 5 km.
Sedangkan lari ringan 8 km membakar sekitar 590-600 kalori per jam, hampir dua kali lipat.
Studi dari Journal of Obesity (2013) menunjukkan pelari mengalami penurunan berat badan lebih signifikan dibanding pejalan kaki.
Efek Afterburn dari Lari
Lari punya keunggulan berupa efek afterburn (EPOC), yaitu tubuh tetap membakar kalori setelah olahraga selesai. Efek ini membuat total pembakaran kalori jadi lebih besar dari yang terlihat.
Intensitas lari yang lebih tinggi juga meningkatkan metabolisme dalam beberapa jam setelah olahraga. Hal ini memberikan bonus pembakaran lemak ekstra.
Keunggulan Jalan Kaki
Namun, jalan kaki juga punya keunggulan tersendiri. Studi American Journal of Health Promotion membuktikan jalan kaki 30 menit sehari, 5 kali seminggu, efektif menurunkan lemak tubuh.
Jalan kaki minim risiko cedera, mudah dilakukan siapa saja, dan tidak perlu pemanasan rumit.
Karena lebih ringan, orang cenderung lebih konsisten melakukannya dalam jangka panjang.
Risiko Cedera dari Lari
Lari memang efektif dan cepat, tapi berisiko cedera terutama bagi pemula. Orang dengan masalah sendi atau berat badan berlebih juga rentan cedera.
Cedera lutut, tulang kering, dan pinggang bisa membuat kamu berhenti berolahraga. Hal ini justru membuat kamu kembali ke kebiasaan lama yang tidak sehat.
Solusi Terbaik
Solusi terbaik adalah menggabungkan keduanya dengan metode interval, misalnya 1 menit lari, 2 menit jalan. Metode ini diulang selama 30 menit untuk hasil optimal.
Studi menunjukkan metode ini lebih sustainable dan tetap efektif membakar lemak. Kombinasi interval juga baik untuk kesehatan jantung dan paru-paru.
Kunci utama pembakaran lemak adalah defisit kalori, konsistensi olahraga, serta pola tidur dan manajemen stres yang baik.
Baik lari maupun jalan kaki hanyalah alat, yang mengendalikan hasil akhirnya adalah kamu sendiri.
Pilihlah sesuai kondisi dan kemampuanmu untuk hasil yang sustainable. Ingat, setiap langkah kecil adalah kemenangan dalam perjalanan hidup sehat.****