Jangan Salah! Ini Alasan Ilmiah Mengapa Mandi Air Dingin Saat Gelombang Panas Justru Berbahaya

Mandi Air Dingin
Sumber :
  • VIVA

VIVASoccer – Saat cuaca panas melanda, banyak orang memilih mandi air dingin untuk menyejukkan tubuh.

5 Outfit Jogging Kece Ala Atlet Lari, Bikin Kamu Makin Stylish dan Sehat!

Meski terasa menyegarkan di kulit, ternyata cara ini tidak selalu efektif menurunkan suhu inti tubuh.

Suhu tubuh ideal manusia berada di kisaran 37°C agar seluruh sistem tubuh berfungsi optimal.

5 Manfaat Olahraga Pagi Sebelum Berangkat Kerja yang Jarang Diketahui

Ketika suhu inti tubuh meningkat, otak akan memerintahkan pembuluh darah dan otot dekat permukaan kulit untuk mengaktifkan mekanisme pendinginan.

Jika suhu inti bertahan terlalu tinggi, sekitar 39–40°C, risiko kerusakan organ akan meningkat drastis.

Ternyata Ini Rahasia Kebugaran Cristiano Ronaldo di Usia 40 Tahun! Bisa Kamu Tiru?

Tubuh mendinginkan diri dengan beberapa cara, termasuk memancarkan panas lewat radiasi termal, yang menyumbang sekitar 60% pelepasan panas.

Berkeringat menjadi mekanisme penting lainnya, menyumbang sekitar 22% pelepasan panas.

Namun, ketika suhu udara lebih panas daripada tubuh, keringat menjadi cara utama menurunkan suhu inti.

Sisa panas tubuh dibuang melalui konveksi ke udara atau cairan, serta konduksi ke benda padat yang disentuh tubuh.

Untuk mendukung pendinginan, pembuluh darah di dekat kulit akan melebar, membawa panas dari dalam tubuh menuju permukaan.

Rambut di kulit juga tetap rata untuk memudahkan sirkulasi udara di sekitar tubuh.

Masalahnya, mandi air dingin justru membuat pembuluh darah di kulit menyempit.

Akibatnya, aliran darah ke permukaan kulit berkurang, sehingga panas terperangkap di sekitar organ vital.

Tubuh pun “tertipu” seolah harus mempertahankan panas, bukan membuangnya.

Paparan air dingin ekstrem, seperti 15°C, bisa memicu *cold shock response*.

Reaksi ini membuat tekanan darah melonjak dan meningkatkan beban kerja jantung.

Pada orang dengan masalah jantung seperti penyakit arteri koroner, risiko detak jantung tidak teratur hingga kematian bisa meningkat, terutama saat berpindah dari suhu panas ke dingin mendadak.

Meski risiko ini jarang terjadi di rumah, mandi air es atau *cold plunge* tetap sebaiknya dihindari saat cuaca panas.

Mandi air panas pun bukan solusi, karena justru menambah panas ke tubuh dan memperburuk risiko overheating.

Penelitian menunjukkan suhu air 26–27°C, alias hangat kuku, adalah pilihan terbaik di hari panas.

Suhu ini cukup membantu pembuluh darah tetap melebar tanpa memicu reaksi tubuh mempertahankan panas.

Selain itu, air dingin juga kurang efektif membersihkan kotoran dan sebum di kulit.

Sebaliknya, air hangat membantu melarutkan minyak, kotoran, dan bakteri penyebab bau badan.

Air dingin membuat pori-pori mengecil, yang justru dapat menjebak kotoran dan memicu jerawat.

Jika ingin mandi dengan suhu lebih rendah, turunkan suhunya secara bertahap atau mulai dengan merendam bagian tubuh sedikit demi sedikit.

Cara ini membantu tubuh beradaptasi tanpa mengacaukan sistem pengatur suhu alami