Aplikasi Olahraga Naik Daun Juli 2025, Ini yang Jadi Andalan Warga Aktif

Strava
Sumber :
  • Strava

VIVASoccer – Tren gaya hidup sehat kembali melonjak di pertengahan 2025.

Serius Mau Lari Setiap Hari? Ternyata Ini Pola yang Benar Menurut Para Ahli!

Selama bulan Juli, sejumlah aplikasi kesehatan untuk olahraga mengalami lonjakan unduhan secara global, seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya aktivitas fisik.

Menurut data Sensor Tower dan App Annie yang dirangkum hingga pekan ketiga Juli 2025, lima aplikasi kebugaran tercatat menempati peringkat teratas dalam kategori kesehatan dan olahraga di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Jenuh di Kantor? Olahraga Ini Terbukti Redakan Burnout Menurut Psikolog!

1. Fitify – Aplikasi Fitness All-in-One

Fitify kembali mencuat di 2025 berkat fitur "Smart Coach" berbasis AI yang menyesuaikan program latihan berdasarkan jadwal dan tujuan pengguna.

Ngopi Dulu Sebelum Workout? Studi Ungkap Bisa Bakar Lemak Hingga 29%!

Aplikasi ini mencatat kenaikan unduhan hingga 120% dibanding Juni.

2. Sweat – Fokus Latihan untuk Perempuan

Sweat tetap jadi favorit kalangan perempuan, terutama berkat program dari pelatih internasional seperti Kayla Itsines.

Fitur komunitas sosial juga dinilai mendorong semangat berolahraga bersama.

3. Nike Training Club (NTC)

Nike terus mempertahankan relevansi dengan pembaruan program latihan berbasis goal-oriented, seperti '30 Hari Tantangan HIIT'.

NTC banyak dipakai pengguna usia 20–35 tahun.

4. 7 Minute Workout

Aplikasi ini kembali populer di kalangan pekerja kantoran.

Konsep latihan cepat dan efisien menjadikannya solusi bagi yang ingin tetap aktif di tengah kesibukan.

5. Strava – Pelacak Lari dan Sepeda

Untuk pengguna yang gemar aktivitas luar ruangan, Strava masih jadi andalan.

Penambahan fitur analitik canggih dan integrasi dengan wearable device mendorong jumlah pengguna aktif harian.

Pakar kebugaran dari Universitas Indonesia, Dr. Rian Tanjung, menilai fenomena ini sebagai bagian dari gelombang kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya keseimbangan antara tubuh dan mental.

“Tingginya angka stres pasca-pandemi, serta tren work from anywhere yang membuat orang lebih fleksibel, jadi faktor yang mempercepat adopsi aplikasi olahraga,” jelasnya, Kamis (17/7/2025).

Sementara itu, Kementerian Kesehatan RI juga mendorong penggunaan aplikasi olahraga sebagai bagian dari program nasional “Gerak Sehat 2025” yang telah diluncurkan awal tahun ini.

“Kami mendorong masyarakat memanfaatkan teknologi untuk tetap aktif. Aplikasi bisa jadi alat bantu yang efektif dan praktis,” kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. Meita Prameswari.

Dengan momentum ini, pengamat teknologi memperkirakan pertumbuhan aplikasi kesehatan akan terus naik hingga kuartal akhir 2025.

Bahkan, beberapa startup lokal juga mulai melirik sektor ini sebagai peluang besar di tengah tren wellness economy