Sering Begadang? Hati-Hati, Risiko Kanker hingga Stroke Mengintai
VIVASoccer – Begadang bukan sekadar kebiasaan sepele. Tubuh manusia memiliki jam biologis atau sirkadian rhythm yang mengatur kapan harus beristirahat dan kapan harus aktif.
Saat tidur, tubuh melakukan banyak proses penting, mulai dari memperbaiki sel rusak, memperbarui jaringan, memulihkan energi otak, hingga menjaga fungsi organ vital.
Jika waktu tidur sering terabaikan, sel-sel rusak akan menumpuk. Akibatnya tubuh menjadi cepat lelah, mengantuk, dan berisiko mengalami penurunan fungsi organ.
Begadang
- -
Dalam jangka panjang, kebiasaan begadang dapat memicu penyakit serius seperti gagal jantung, stroke, kanker, hingga gangguan ginjal.
Otak pun ikut terdampak. Sama seperti komputer yang butuh pendinginan, otak memerlukan istirahat agar jaringan saraf tidak rusak.
Tidur berkualitas, terutama dalam fase deep sleep dan REM sleep, hanya bisa tercapai bila tubuh beristirahat cukup dalam suasana gelap. Sebaliknya, tidur dengan cahaya terang membuat pemulihan tubuh tidak maksimal.
Para dokter menekankan pentingnya tidur minimal tujuh jam per hari. Bagi pekerja malam seperti tenaga medis atau satpam, waktu istirahat setelah shift harus benar-benar digunakan untuk tidur, bukan melanjutkan aktivitas.
Efek begadang mungkin belum terasa di usia muda. Namun, kebiasaan ini bisa menjadi "tabungan penyakit" yang baru muncul saat memasuki usia 40–50 tahun, dalam bentuk stroke, gagal jantung, atau gangguan kesehatan lainnya.