Bukan Cuma Kalori, Ini Jenis Gula yang Jadi Penyebab Utama Penyakit Kronis

Ilustrasi gula
Sumber :

VIVASoccer – Selama ini banyak orang menganggap gula putih sebagai musuh utama kesehatan. Namun faktanya, fruktosa justru menjadi jenis gula yang paling berbahaya bagi tubuh. 

Rahasia Turunkan Berat Badan Cepat Tanpa Olahraga, Ini Caranya

Meski sama-sama memiliki rumus kimia dengan glukosa, perbedaan struktur membuat fruktosa bekerja dengan cara yang unik, bahkan lebih berisiko terhadap kesehatan.

Tidak seperti glukosa yang bisa dimanfaatkan oleh hampir semua sel tubuh, fruktosa hanya bisa diproses di organ hati. Kondisi ini membuat hati bekerja ekstra keras. 

Diet Tanpa Olahraga, Apakah Efektif? Ini Kata Pakar Kesehatan

Gula

Photo :
  • -

Jika dikonsumsi berlebihan, fruktosa bisa menumpuk dan memicu gangguan serius, termasuk fatty liver non-alkoholik, kondisi yang kini semakin banyak ditemukan meski tidak terkait konsumsi alkohol.

Rahasia Stamina Pemain Sepak Bola, Gaya Hidup dan Latihan

Masalah tidak berhenti di situ. Fruktosa juga dapat menyebabkan hiperinsulinemia, yaitu peningkatan kadar insulin yang berlebihan dalam tubuh. 

Jika berlangsung terus-menerus, hal ini bisa berujung pada resistensi insulin. Dampaknya tidak main-main, mulai dari obesitas, diabetes tipe 2, hingga gangguan metabolisme lain seperti kolesterol tinggi, lemak viseral, dan perut buncit.

Sumber fruktosa ternyata sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Dari sisi alami, fruktosa bisa ditemukan pada buah, madu, dan agave nektar. 

Meski alami, konsumsi berlebihan tetap bisa membahayakan tubuh, sedangkan dalam bentuk sintetis, fruktosa paling sering hadir dalam wujud sirup jagung tinggi fruktosa atau high fructose corn syrup (HFCS). 

Bahan ini banyak digunakan dalam minuman bersoda, jus kemasan, yoghurt drink, jelly drink, hingga es krim.

Kondisi tersebut membuat fruktosa hampir tidak bisa dihindari di era modern. Banyak produk makanan dan minuman yang dipasarkan sebagai sehat pun ternyata tetap mengandung fruktosa. 

Hal ini menjelaskan mengapa berbagai penyakit metabolik seperti diabetes, stroke, hingga penyakit jantung kini semakin marak ditemui dibanding beberapa dekade lalu.

Untuk mencegah dampak buruk fruktosa, ada beberapa langkah penting yang bisa dilakukan. Pertama, jangan hanya fokus pada jumlah kalori, tetapi perhatikan jenis kalori yang masuk ke tubuh. 

Kedua, batasi konsumsi makanan ultra-proses atau makanan dalam kemasan yang jauh dari bentuk aslinya.

Ketiga, biasakan membaca label nutrisi secara cermat agar mengetahui kandungan gula tersembunyi dalam produk. Langkah terakhir yang tak kalah penting adalah rutin memeriksakan kesehatan.

Tes laboratorium seperti fungsi hati, kadar gula darah, hingga profil lipid bisa membantu mendeteksi dini masalah yang mungkin timbul akibat konsumsi fruktosa berlebih. 

Dengan langkah-langkah sederhana ini, risiko gangguan kesehatan akibat gula bisa ditekan dan gaya hidup sehat lebih mudah dijalani.**