Benarkah Kolesterol Tinggi Selalu Berbahaya? Begini Kata Dokter
VIVASoccer – Banyak orang menganggap kolesterol sebagai ancaman besar bagi kesehatan sehingga berusaha menurunkannya serendah mungkin.
Namun, menurut dokter Hans dari kanal SB30 Health, kolesterol justru memiliki peran vital, terutama bagi kesehatan otak.
Ia menjelaskan bahwa sekitar 25 persen kolesterol tubuh terdapat di otak, meski bobot otak hanya 2 persen dari total berat badan.
Kolesterol Tinggi
- -
"Tubuh kita ada di otak, ya, jadi dari total kolesterol, 25 persen ada di otak kita, padahal otak kita cuma nyumbang 2 persen dari total berat tubuh kita." jelas dokter Hans.
"Contohnya, orang yang beratnya 75 kilo, berat otaknya cuma 2 persen dari 75 kilo, coba hitung sendiri deh, berapa tuh? Nah, sementara total kolesterol di otak kita itu 25 persen, sebanyak itu." tambahnya.
"Terus fakta kedua, di otak kita ada sel yang namanya sel glial, nah, fungsi sel glial ini adalah buat memproduksi kolesterol dan nganterin kolesterol." pungkas dokter Hans.
Kolesterol di otak diproduksi sendiri oleh sel glia karena kolesterol dari darah tidak bisa menembus blood brain barrier.
Menariknya, kolesterol juga menjadi bahan baku penting bagi hormon, asam empedu, hingga pembentukan sel otak baru. Dokter Hans menegaskan bahwa tingginya kolesterol tidak selalu berarti berbahaya.
Yang lebih penting adalah memperhatikan jenis kolesterol, rasio antara HDL dan LDL, serta parameter kesehatan lain seperti gula darah, asam urat, hingga fungsi ginjal.
Untuk menjaga kesehatan otak, ia memberikan lima tips sederhana: menghindari makanan ultra-proses, rutin mengonsumsi omega-3, melakukan puasa berkala, rajin berolahraga, dan memeriksakan kesehatan secara teratur.
Pesan utama yang ia sampaikan: kolesterol bukan musuh, melainkan bagian penting dari tubuh. Menurunkannya tidak selalu berarti lebih sehat, karena yang terpenting adalah keseimbangan dan gaya hidup yang tepat.**