Terbukti Ilmiah! Cara Hidup Panjang Umur ala Jepang dengan Autofagi

Panjang Umur
Sumber :

VIVASoccer – Seorang ilmuwan Jepang, Dokter Yoshinori Ohsumi, berhasil menemukan mekanisme penting dalam tubuh manusia.

Biar Tetap Fit di Atas 40, Ini 5 Olahraga Rekomendasi Dokter

Dimana penelitiannya mampu membantu menurunkan berat badan, membuat tubuh tampak lebih awet muda, sekaligus memperpanjang umur. 

Proses ini dikenal dengan istilah autofagi, yaitu sistem alami tubuh untuk mendaur ulang sel-sel yang sudah rusak atau mati agar bisa digunakan kembali.

Japanese Walking, Tren Olahraga Ringan ala Jepang yang Efektif Sehatkan Tubuh

Panjang Umur

Photo :
  • -

Istilah autofagi sendiri berasal dari bahasa Yunani, “auto” yang berarti diri sendiri dan “phagein” yang berarti makan. 

Sering Makan Daging Tanpa Sayur? Ini Dampak Mengerikan pada Pencernaan

Dengan kata lain, autofagi adalah proses “memakan diri sendiri” yang dilakukan tubuh untuk membersihkan limbah sel, lalu mengubahnya kembali menjadi energi maupun bahan baku pembentukan sel baru. 

Meski terdengar menyeramkan, mekanisme ini justru sangat vital untuk menjaga kesehatan dan regenerasi tubuh.

Dokter Ohsumi menghabiskan waktu bertahun-tahun meneliti bagaimana sel membuang limbah di dalam tubuh manusia. 

Ia menemukan bahwa lisosom, organel kecil di dalam sel, memiliki enzim khusus yang bertugas mencerna protein, karbohidrat, maupun komponen sel yang sudah tidak berguna. 

Dari hasil penelitian inilah terbukti bahwa tubuh memiliki “sistem daur ulang internal” yang sangat canggih.

Autofagi akan bekerja lebih intensif ketika tubuh berada dalam kondisi tertentu, misalnya saat berpuasa, membatasi asupan kalori, atau mengalami stres ringan. 

Proses ini membuat sel-sel lama yang rusak dibersihkan, diganti dengan sel-sel baru, dan pada akhirnya memperkuat sistem kekebalan tubuh. 

Tidak hanya itu, penelitian juga menunjukkan bahwa ketika autofagi terganggu, risiko munculnya berbagai penyakit berbahaya meningkat, termasuk diabetes tipe 2, Parkinson, penyakit degeneratif terkait usia, hingga kanker.

Penemuan Dokter Ohsumi ini mendapat pengakuan dunia internasional. Bahkan, semakin banyak riset modern yang mengaitkan praktik sederhana seperti puasa dengan manfaat kesehatan jangka panjang. 

Hampir semua agama besar di dunia memiliki ajaran puasa, dan kini terbukti secara ilmiah bahwa kebiasaan tersebut mampu merangsang proses autofagi yang bermanfaat untuk detoksifikasi tubuh, menjaga metabolisme tetap sehat, dan memperlambat proses penuaan.

Dengan ditemukannya autofagi, dunia medis dan kesehatan memiliki pandangan baru bahwa gaya hidup sederhana seperti puasa teratur, menjaga pola makan, dan membatasi kalori bisa menjadi kunci hidup sehat dan panjang umur

Penelitian mengenai autofagi terus berlanjut, dan diperkirakan akan membuka lebih banyak rahasia tentang bagaimana tubuh manusia melawan penyakit dan memperpanjang usia secara alami.**