Masih Salah Kaprah! Ternyata Ini Bahaya Overmedikasi, Demam Bukan Selalu Harus Obat

Ilustrasi Demam
Sumber :

VIVASoccer – Di Indonesia, banyak keluhan kesehatan sering disalahkan pada "masuk angin". Padahal, menurut dokter Gia Pratama, penyebab penyakit bisa berasal dari infeksi bakteri, virus, hingga jamur, bahkan serangan jantung.

Stop Makan Malam Jam Segini! Ternyata Ini Alasan Kenapa Perut Buncit Susah Hilang

Dalam penjelasannya, ia mengingatkan bahwa tubuh memiliki sistem imun alami berupa sel darah putih yang setiap hari bekerja melawan mikroba. Risiko infeksi, katanya, bergantung pada paparan mikroba dan kekuatan imunitas tubuh. 

Karena itu, menjaga kebersihan, pola makan, olahraga, serta istirahat cukup menjadi kunci agar daya tahan tetap optimal. Dokter Gia menekankan pentingnya tidak terburu-buru minum obat ketika demam. 

Mitos dan Fakta Pola Makan Sehat: Gorengan, Sarapan, Hingga Jus Buah yang Perlu Anda Tahu

Ilustrasi Demam

Photo :
  • -

Ia mengibaratkan ketika kita sedang memasak air untuk membunuh kuman, begitu pula juga dengan tubuh kita sehingga Vivanians tidak perlu-perlu terburu-buru menurunka demam.  

6 Strategi Ampuh untuk Langsing dan Tanpa Diet Ekstrem

“Ketika kita terinfeksi bakteri dan virus, maka yang pertama kali dilakukan oleh tubuh adalah meningkatkan suhunya agar membunuh bakteri itu sebagai first line of defense gitu,” jelas dokter Gia. 

"Oleh karena itu ketika kita naik suhunya jangan langsung diturunkan karena demam itu sesungguhnya teman. Jika kita langsung turunkan maka ya sistem itu tidak bekerja." tambahnya. 

Ia menyarankan konsumsi air putih cukup, istirahat, dan kompres hangat sebelum memilih obat penurun panas.

Menurutnya, penggunaan obat seperti parasetamol dan ibuprofen secara berlebihan bisa membebani hati dan ginjal. 

Padahal, kedua organ ini sangat vital bagi metabolisme dan penyaringan racun dalam tubuh.

“Parasetamol itu cukup berat kerjanya untuk hati kita dan ibu profen cukup berat kerjanya buat ginjal kita. Jadi, dua organ kita jadi bekerja lebih keras.” tambahnya.

Pesan utama dokter Gia, masyarakat perlu lebih bijak dalam menggunakan obat agar fungsi hati dan ginjal tetap terjaga.**