Awas Brain Rot! Begini Cara TikTok Secara Halus Bikin Otakmu Tumpul!

Ilustrasi Brainrot
Sumber :

Soccer – Di era digital, manusia seolah menyembah "agama baru" bernama data. Melalui media sosial, algoritma mampu mengendalikan perilaku manusia, dari ekonomi hingga politik. 

Marselino Ferdinan Dicoret Timnas, Reaksi Keras Netizen Bikin Gaduh

Tanpa disadari, banyak orang terjebak dalam fenomena zombie scrolling—kebiasaan menggulir konten tanpa henti tanpa tujuan yang jelas. 

Para psikolog menyebut kebiasaan ini mirip dengan gangguan obsesif-kompulsif (OCD), karena muncul dorongan tak terkendali untuk terus melakukannya.

Megawati Dapatkan Kejutan Manis dari Manisa BBSK, Ternyata Ini Alasannya!

Kecanduan konten pendek membuat otak terus dibanjiri dopamin, hormon yang menimbulkan rasa senang. 

Namun, dopamin yang keluar tanpa usaha justru menyebabkan otak kehilangan keseimbangannya dan menurunkan fungsi intelektual

Timnas U-23 Gagal ke Piala Asia 2026, Kritik Pedas Hantam Era Vanenburg

Kondisi ini dikenal dengan istilah brain rot, atau pembusukan otak—yakni penurunan kemampuan berpikir dan konsentrasi akibat terlalu sering mengonsumsi konten receh.

Penelitian menunjukkan otak manusia bersifat plastis; bisa berkembang jika terus dilatih dengan aktivitas produktif, tetapi bisa menyusut jika jarang digunakan. 

Itulah sebabnya terlalu lama pasif di media sosial membuat koneksi antar sel saraf melemah. Akibatnya, seseorang menjadi mudah stres, sulit fokus, dan kehilangan gairah belajar.

Para ahli menegaskan, masalahnya bukan pada keberadaan media sosial, melainkan pada cara dan durasi penggunaannya. 

Mengonsumsi informasi secara berlebihan tanpa kendali menyebabkan cognitive overload—beban informasi yang membuat otak lelah dan sulit berpikir jernih. 

Untuk mengatasinya, disarankan agar pengguna mencoba detoks digital, berhenti menggunakan media sosial selama sebulan, dan menggantinya dengan membaca buku agar otak kembali aktif dan sehat.**