Jangan Panik! Begini Cara Mengatasi Efek Buruk Gula, Mie, dan Alkohol
VIVASoccer – Menjelang liburan, konsumsi makanan manis, mie instan, hingga minuman beralkohol biasanya meningkat.
Sayangnya, jenis makanan dan minuman ini bisa memicu lonjakan gula darah, resistensi insulin, hingga risiko penyakit metabolik seperti hipertensi, diabetes, atau gangguan hati.
Meski begitu, ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk meminimalisir dampak buruknya, baik saat mengonsumsi maupun setelahnya.
Gula dan Karbohidrat
- -
Padahal, menurut dokter Hans dari channel SB30 Health, makanan dan minuman tersebut dapat memicu berbagai efek samping mulai dari naik-turunnya gula darah, resistensi insulin, hingga risiko penyakit metabolik seperti hipertensi dan diabetes.
Dokter Hans menegaskan, tidak semua makanan manis tinggi gula dan sebaliknya, tidak semua makanan yang terasa gurih atau asin rendah gula. Contohnya, mi instan justru mengandung gula lebih tinggi dibanding ubi jalar yang rasanya manis.
Untuk meminimalisir efek buruknya, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan. Saat mengonsumsi makanan tinggi gula atau karbohidrat, sebaiknya kombinasikan dengan sayuran berserat agar penyerapan gula lebih lambat.
Selain itu, menambahkan kalium, vitamin B1, hingga melakukan olahraga ringan 20–30 menit setelah makan bisa membantu menstabilkan gula darah.
Puasa intermiten juga dinilai efektif memperbaiki kondisi tubuh setelah konsumsi berlebihan.
Sementara untuk alkohol, dokter Hans menyarankan tambahan suplemen herbal seperti milk thistle, vitamin B1, dan elektrolit alami untuk membantu detoksifikasi liver.
Ia menekankan, strategi ini hanya solusi sesekali. Yang terpenting tetap menjaga pola hidup sehat secara konsisten agar tubuh terhindar dari dampak jangka panjang.**
