Sulit Tidur dan Mudah Emosi? Bisa Jadi Tubuh Kekurangan Magnesium

Ilustrasi Magnesium
Sumber :

VIVASoccerMagnesium adalah salah satu mineral penting yang sering kali terabaikan dalam pola makan sehari-hari. 

Manchester United Terguncang, Kobbie Mainoo Minta Cepat Pindah ?

Padahal, mineral ini berperan dalam lebih dari 300 reaksi enzim di dalam tubuh, termasuk produksi energi, pembentukan protein, metabolisme sel, hingga proses pembelahan sel. 

Kekurangan magnesium dapat memicu berbagai gangguan kesehatan, mulai dari masalah ringan hingga penyakit kronis.

PSSI Klaim Performa Timnas Indonesia Makin Meningkat

Ilustrasi Magnesium

Photo :
  • -

Menurut penjelasan dokter Sung, gejala kekurangan magnesium biasanya muncul secara bertahap dan sering kali tidak disadari. 

Alasan Federico Chiesa Bertahan di Liverpool Meski Datang Godaan dari Serie-A dan Turki

Beberapa tanda awal yang umum terjadi adalah sulit tidur atau insomnia, mudah bingung, mudah tersinggung atau sensitif, hingga gangguan pencernaan. 

Selain itu, detak jantung bisa menjadi lebih cepat, tubuh mudah tegang, dan seseorang cenderung lebih mudah marah.

Yang lebih berbahaya, defisiensi magnesium juga bisa menjadi pemicu utama berbagai masalah serius seperti hipertensi, gangguan pembuluh darah, migren, kram saat kehamilan, bahkan depresi. 

Karena perannya mirip obat golongan calcium channel blocker, magnesium juga dapat membantu mengontrol tekanan darah tinggi.

Kebutuhan magnesium harian untuk orang dewasa berkisar antara 320–400 mg per hari. Sumber magnesium paling baik dapat diperoleh dari sayuran hijau seperti bayam dan kale, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, serta cokelat hitam. 

Produk hewani seperti daging dan susu juga mengandung magnesium, meski jumlahnya tidak sebanyak dari sumber nabati. Bahkan, air mineral dari sumber tertentu juga bisa menjadi tambahan asupan mineral ini.

Dokter Sung mengingatkan, jika tubuh sering mengalami gejala seperti sulit tidur, mudah stres, detak jantung cepat, atau pencernaan tidak lancar, ada baiknya memeriksa kembali pola makan harian.

Bisa jadi, tubuh sedang kekurangan magnesium. Pemeriksaan laboratorium memang bisa memastikan kadar magnesium, tetapi langkah awal yang sederhana adalah memperbaiki asupan nutrisi melalui makanan alami.

Dengan memahami gejala kekurangan magnesium dan memperhatikan pola makan, kita bisa mencegah berbagai risiko penyakit sejak dini.**