6 Jenis Puasa Populer untuk Kesehatan dari Intermittent Hingga 3 Hari Full
VIVASoccer – Vivanians pernah merasa bingung memilih jenis puasa yang cocok buat kesehatan?
Ternyata, puasa bukan hanya soal menahan lapar, tapi juga bisa jadi strategi ampuh untuk detoks, bakar lemak, bahkan meningkatkan imun tubuh.
Puasa kini bukan hanya bagian dari ibadah, tetapi juga menjadi metode populer untuk menjaga kesehatan. Terdapat enam tipe durasi puasa yang bisa dijadikan pilihan sesuai kebutuhan tubuh.
Puasa
- -
Pertama, puasa 13–15 jam atau intermittent fasting. Jenis ini umum dilakukan saat Ramadan, di mana tubuh mulai masuk fase ketosis dan menggunakan lemak sebagai energi.
Kedua, puasa 17–18 jam yang dikenal dengan istilah autofagi. Pada tahap ini, tubuh melakukan “daur ulang” sel, memanfaatkan sel rusak untuk membentuk sel baru.
Ketiga, puasa 24 jam atau gut reset fasting. Puasa sehari penuh ini diyakini mampu membantu menyeimbangkan kembali bakteri usus, terutama bagi mereka yang sering mengonsumsi obat-obatan maupun makanan olahan.
Keempat, puasa 36 jam yang disebut fat burning fasting. Dengan durasi ini, cadangan gula tubuh benar-benar habis sehingga tubuh lebih optimal membakar lemak.
Kelima, puasa 48 jam atau dopamine reset fasting. Jenis ini membantu membersihkan tubuh dari racun makanan dan membuat suasana hati lebih stabil sehingga sering disebut puasa gembira.
Terakhir, puasa 72 jam atau 3 days water fasting. Puasa tiga hari penuh dipercaya mampu mereset sistem imun dan memberi kesempatan tubuh untuk memperbaiki kondisi kesehatan secara menyeluruh.
Meski memiliki manfaat masing-masing, para ahli menekankan bahwa pemilihan jenis puasa harus disesuaikan dengan kondisi tubuh, aktivitas, serta kesehatan individu.**