Kenapa Setelah Makan Malah Ngantuk? Ini Penjelasan Medisnya
VIVASoccer – Lapar bukan hanya soal perut kosong, tapi juga dipengaruhi gula darah, hormon, dan emosi.
Ketahui perbedaan lapar fisiologis dan lapar mata, kenapa gula darah naik-turun bikin cepat marah, susah fokus, bahkan ngantuk setelah makan.
1. Jenis Lapar
Ada dua jenis lapar yang sering dialami. Lapar fisiologis terjadi secara alami karena kebutuhan energi tubuh setelah 2–4 jam perut kosong. Kondisi ini dipengaruhi hormon seperti ghrelin dan leptin.
Ilustrasi Rasa Lapar
- -
Sedangkan lapar mata (craving) lebih dipicu faktor psikologis, misalnya stres, bosan, patah hati, atau tergoda melihat makanan di media sosial.
2. Gula Darah & Rasa Lapar
Gula darah normal berada di kisaran 80–100 mg/dL. Saat turun di bawah angka tersebut, otak memberi sinyal lapar.
Namun pada penderita resistensi insulin, prediabetes, atau diabetes, gula darah bisa tetap tinggi meskipun belum makan, dikenal sebagai Somogyi Effect atau Dawn Phenomenon. Akibatnya, rasa lapar bisa muncul lebih sering.
3. Blood Sugar Roller Coaster
Kebiasaan sering makan membuat gula darah naik, lalu tubuh memproduksi insulin untuk menurunkannya.
Saat gula darah turun drastis, rasa lapar kembali muncul. Siklus naik-turun ini dikenal sebagai blood sugar roller coaster, yang membuat tubuh cepat lelah, mudah marah, dan sulit konsentrasi.
4. Sumber Energi Tubuh
Tubuh memiliki dua sumber energi utama. Glukosa, cepat digunakan tapi fluktuatif sehingga membuat energi tidak stabil.
Keton, dihasilkan dari pembakaran lemak, lebih stabil dan dapat menjadi sumber energi alternatif terutama saat glukosa rendah.
5. Level Energi Optimal
Energi paling stabil didapat ketika gula darah berada di kisaran 90–100 mg/dL. Jika terlalu tinggi, tubuh cenderung mengantuk setelah makan. Jika terlalu rendah, tubuh merasa lapar, emosi tidak terkendali, dan konsentrasi terganggu.
Solusi Agar Energi Stabil & Tidak Mudah Lapar
- Kurangi frekuensi makan maksimal 3 kali sehari termasuk camilan.
- Batasi karbohidrat hanya ¼ isi piring.
- Perbanyak serat alami dari sayuran non-starchy seperti brokoli, bayam, wortel, kubis, dan sawi.
- Cukupi hidrasi dengan air putih serta mineral dari buah dan sayur.
- Olahraga rutin untuk memperlancar sirkulasi darah dan metabolisme energi.
- Istirahat cukup agar hormon tetap seimbang dan tubuh pulih sempurna.
Contoh Piring Makan Sehat ala Dr. Hans
- 50%: sayuran non-starchy.
- 25%: protein hewani atau nabati.
- 25%: karbohidrat sehat seperti nasi, kentang, atau buah.
- Minuman yang disarankan: air putih, teh, atau kopi tanpa gula.**