Rencana Mesin V8 di F1 2029 Batal, FIA Pilih Tunda Hingga 2031
Ini menjadi kegagalan kedua Ben Sulayem dalam enam bulan terakhir terkait rencana revisi aturan mesin.
Sebelumnya, pada rapat di GP Bahrain, usulan mesin V10 ditolak karena F1 menegaskan elektrifikasi dan bahan bakar berkelanjutan sebagai pilar masa depan kompetisi.
Kala itu, FIA menyatakan “komitmen penuh pada regulasi 2026,” dengan catatan pabrikan masih akan mendiskusikan arah jangka panjang mesin F1.
Meski mendapat sedikit dukungan untuk rencana V8 dengan porsi hybrid lebih kecil, Ben Sulayem tidak mampu mengamankan dukungan mayoritas. Seorang sumber menyebut ia bergerak “terlalu cepat” untuk bisa menyatukan semua pihak.
Beberapa produsen besar seperti Honda, Mercedes, Audi, hingga Ford telah menegaskan komitmen mereka terhadap mesin hybrid.
“Ford sangat berkomitmen pada elektrifikasi parsial demi performa,” kata CEO Ford, Jim Farley, dalam wawancara dengan BBC Sport.
Dengan kondisi ini, Ben Sulayem disebut baru akan mencoba lagi mendorong perubahan regulasi mesin setelah 2030.