Bahaya Tersembunyi Nasi dan Gula: Bisa Jadi Penjahat bagi Tubuh?

Ilustrasi Nasi
Sumber :

"Orang beranggapan adalah bahwa kalau gula itu adalah manis karena asosiasi teman-teman gula itu adalah gula pas." ujar Aderai.  

Arema FC vs Persib Bandung: Laga Penuh Gengsi yang Menentukan Nasib

Jadi, kalau teman-teman makan kerupuk, makan kue, makan roti yang tidak manis teman-teman tidak menganggap ada gula yang masuk ke badan. Nah jadi sekali lagi seolah-olah Yang salah adalah si gula pasirnya atau si nasinya" tambahnya. 

Aderai menuturkan, karbohidrat yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia umumnya berasal dari nasi, tepung, dan olahan lainnya. Semua karbohidrat tersebut pada akhirnya akan diubah menjadi gula dalam tubuh. 

Dari Guehi, Haaland hingga Baleba: Inilah Gosip Transfer Terbaru Eropa

Jika dikonsumsi berlebihan, terutama dari gula pasir, makanan olahan, atau fruktosa berlebih, maka tubuh akan menyimpannya sebagai lemak di organ. 

Kondisi ini memicu resistensi insulin, obesitas, hingga risiko penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan jantung.

Manchester United Gasak Chelsea, Amorim Soroti Mental Juara Timnya

Sebagai solusi, Aderai menyarankan tiga langkah utama: berpuasa, mengontrol asupan karbohidrat, serta rutin melakukan latihan beban untuk meningkatkan sensitivitas insulin. 

Ia menekankan bahwa protein dan lemak adalah nutrisi esensial, sedangkan karbohidrat tidak termasuk kebutuhan utama tubuh.

Halaman Selanjutnya
img_title