Terungkap! Kesalahan Sepele yang Bisa Bikin Cepat Gemuk dan Picu Penyakit Jantung
VIVASoccer – Banyak kebiasaan sehari-hari yang dianggap sepele ternyata bisa berdampak serius bagi kesehatan.
Mulai dari mengonsumsi kol goreng, olahraga terlalu malam, hingga cara minum obat yang salah sering dilakukan tanpa disadari.
Dokter Tirta dalam kanal YouTubenya memberikan penjelasan lengkap mengenai risiko di balik kebiasaan tersebut agar masyarakat lebih waspada menjaga kesehatan tubuh.
Ilustrasi Badan Gemuk
- -
Dalam sebuah sesi tanya jawab kesehatan bersama warganet, seorang dokter memaparkan sejumlah kebiasaan yang sering dilakukan masyarakat namun berisiko bagi kesehatan.
Pertama, ia menegaskan bahwa mengeluarkan lendir atau “gurah hidung” hanya memberi rasa lega sesaat, tetapi bukan solusi jangka panjang.
Jika penyumbatan diakibatkan sinusitis kronis, polip, atau radang, penanganan medis dari dokter THT tetap diperlukan.
"Gurah hidung itu berfungsi untuk Menghilangkan lendir dari si sinusnya" jelas dokter Tirta dalam kanal YouTubenya.
Kedua, ia menjelaskan soal metabolisme tubuh. Menurutnya, metabolisme cepat atau lambat dipengaruhi gaya hidup sejak kecil.
Orang yang jarang bergerak (mager) cenderung memiliki metabolisme lambat sehingga mudah gemuk, sedangkan yang aktif atau mengalami kondisi medis tertentu bisa memiliki metabolisme cepat.
Meski begitu, semua orang tetap bisa gemuk bila mengalami surplus kalori. Ketiga, mengenai konsumsi sayuran, dokter menekankan kol tetap sehat jika direbus atau ditumis ringan.
Namun, jika digoreng, kandungan seratnya rusak dan justru menambah asupan minyak berlebihan yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
Selain itu, dokter juga mengingatkan soal waktu olahraga. Aktivitas fisik terlalu malam, misalnya pukul 11 hingga 12 malam, dapat mengganggu detak jantung dan kualitas tidur. Idealnya, olahraga selesai dua jam sebelum waktu tidur.
Terakhir, ia mengingatkan agar masyarakat hanya mengonsumsi obat dengan air putih atau air mineral.
Hal ini penting untuk mencegah interaksi berbahaya dengan zat lain seperti kopi, susu, atau alkohol yang bisa memicu efek samping, terutama pada lambung.**