Ruben Amorim Curhat Soal MU, Tekanan Memuncak Jelang Laga vs Burnley
VIVASoccer – Tekanan terhadap Ruben Amorim meningkat setelah kekalahan mengejutkan Manchester United dari Grimsby Town di Carabao Cup.
Pelatih Portugal itu belum bisa memastikan masa depannya di Old Trafford.
Amorim mengaku akan mengevaluasi posisinya bersama petinggi klub.
Masa jeda internasional menjadi periode penting bagi sang pelatih untuk menilai situasi.
Kekhawatiran menjelang laga kontra Burnley makin bertambah karena performa tim yang masih terbebani memori buruk musim lalu.
Amorim menyoroti mentalitas pemain sebagai pekerjaan rumah yang harus segera diperbaiki.
Kekalahan dari Grimsby Town menjadi titik nadir MU di awal musim, sekaligus memperbesar tekanan terhadap Amorim.
Hasil buruk di Carabao Cup memunculkan spekulasi soal masa depan pelatih asal Portugal itu.
Amorim merasa terkejut dengan performa timnya dan menilai para pemain masih membawa trauma dari musim lalu.
"Saya terkejut dengan apa yang saya lihat di Grimsby," ujar Ruben Amorim.
Dalam konferensi pers, Amorim tidak bisa memberikan jaminan penuh soal posisinya.
Ia menegaskan berencana bertahan, tetapi masa depannya tetap akan dibahas dengan pihak pemilik klub.
"Saya tidak tahu apa yang akan terjadi," katanya.
"Itu ide saya tetapi saya tidak akan menjanjikan apa pun tentang masa depan. Tapi saya adalah pelatih Manchester United dan saya pikir itu tidak akan berubah," jelas Ruben Amorim.
Amorim menekankan akar masalah terletak pada mental pemain yang masih terbebani kegagalan musim sebelumnya.
Trauma masa lalu diyakini memengaruhi performa tim, terlihat dari penurunan level permainan saat menghadapi Grimsby.
"Saya merasa para pemain selalu memikirkan masa lalu," tutur Amorim.
"Mereka pikir ada sesuatu di air ini atau di makanannya. Itu ada di pikiran kita. Kita hanya perlu memikirkan pertandingan berikutnya. Kami turun level. Sekarang kami harus merespons di pertandingan berikutnya," papar Ruben Amorim.
United memasuki laga kontra Burnley masih mencari kemenangan perdana.
Amorim menekankan masalah utama adalah cara bermain, bukan sekadar hasil pertandingan.
Ia menilai saat menghadapi situasi sulit, pemain cenderung bermain individualistis.
"Ini bukan tentang hasil, tapi cara kami bermain. Pertandingan terakhir kami memiliki beberapa momen di mana saya mendapatkan perasaan itu, bahwa ketika situasi sulit, setiap orang mencoba melakukan halnya sendiri," ungkapnya.
"Sepak bola itu lucu karena kami memiliki pra-musim yang hebat, permainan hebat melawan Arsenal yang kalah, tapi kemudian 30 menit itu melawan Fulham kami jelas kurang percaya diri dalam permainan, dan kami membawa perasaan itu ke pertandingan berikutnya," kata Ruben Amorim
