Mengapa Penalti dan Gol Manchester United di Markas Fulham Picu Kontroversi?
VIVASoccer – Manchester United mendapat hadiah penalti saat melawan Fulham setelah Calvin Bassey menjatuhkan Mason Mount di menit ke-33 di Craven Cottage.
Awalnya, pelanggaran itu tidak diberikan di lapangan.
Namun wasit Chris Kavanagh dipanggil ke layar monitor oleh VAR dan keputusan pun dibatalkan, sehingga penalti diberikan.
Sayangnya, Bruno Fernandes gagal menuntaskan peluang tersebut setelah tendangannya melambung jauh di atas mistar.
Keputusan penalti itu membuat banyak pihak bingung, mengingat pada saat yang sama bek United, Luke Shaw, terlihat melakukan pelanggaran serupa terhadap penyerang Fulham Rodrigo Muniz, hanya beberapa meter dari insiden Mount.
Skuad asuhan Ruben Amorim akhirnya memimpin di menit ke-58 lewat gol hasil sundulan Leny Yoro yang membelok setelah mengenai Muniz.
Namun kontroversi muncul karena Yoro tampak mendorong Bassey dengan kedua tangannya sebelum menyundul bola, meski VAR kali ini tidak turun tangan.
Tim Ask Me Anything kemudian menjelaskan mengapa penalti untuk United tetap diberikan, sementara dugaan pelanggaran sebelum gol pembuka mereka tidak dianggap sah.
Secara sekilas, keputusan penalti memang terlihat jelas.
Bassey kedapatan menarik Mount dan menjatuhkannya ke tanah.
Dengan adanya aturan baru Premier League yang menekankan larangan menarik dan menahan pemain di area penalti musim ini aturan yang dibuat agar wasit tidak perlu menghentikan pertandingan terlalu lama hanya untuk memberi peringatan tak heran jika akhirnya penalti tetap diberikan.
Howard Webb, kepala perwasitan, menjelaskan sebelum musim dimulai:
“Pelanggaran berupa menarik atau menahan bisa terjadi di berbagai area kotak penalti—kadang pada bola, kadang jauh dari bola, dan tingkatannya juga berbeda-beda,” kata Webb.
“Yang kami tekankan kepada para ofisial adalah, jika ada situasi di mana seorang pemain dengan jelas menarik lawannya hingga jatuh dengan cara yang sama sekali tidak berkaitan dengan sepak bola, bahkan meskipun itu terjadi jauh dari bola, kami mengharapkan wasit bisa melihatnya.”
Berbicara kepada BBC Match of the Day, Bassey mengakui:
“Kalau dilihat lagi, mungkin memang terlalu banyak tenaga. Itu salah satu situasi di mana saya harus melindungi diri dan berebut posisi untuk menyambut bola. Kamu sudah sering melihat situasi seperti ini, kadang dianggap pelanggaran, kadang tidak.”
“Kalau dilihat dalam tayangan ulang yang diperlambat, pasti akan terlihat sebagai pelanggaran. Wasit juga harus mempertimbangkan perbedaan kekuatan fisik. Kalau lawannya seukuran saya, mungkin tidak akan terlihat separah itu.”
Masalah muncul karena pada saat bersamaan, Shaw juga terlihat memegang Muniz cukup erat.
Bek kiri United itu bahkan melingkarkan kedua tangannya hingga keduanya sama-sama terjatuh.
Namun, penalti tetap diberikan karena dianggap pelanggaran Bassey terhadap Mount terjadi lebih dulu.
Tidak semua pihak sepakat dengan keputusan itu.
Mantan kiper timnas Inggris, Rob Green, mengatakan kepada BBC Sport:
“Menurut saya, kedua pelanggaran itu terjadi bersamaan. Shaw jelas menggunakan kedua lengannya untuk menahan lawan, sama persis ketika Bassey melakukannya. Jadi rasanya penalti itu cukup keras.”
Kekecewaan Fulham semakin bertambah ketika United akhirnya mencetak gol.
Yoro terlihat mendorong Bassey dengan kedua tangannya sebelum menyundul bola yang berbuah gol.
Namun karena wasit tidak meniup peluit, dianggap dorongan tersebut tidak cukup kuat untuk dikategorikan sebagai pelanggaran.
Bassey kembali menegaskan protesnya di Match of the Day:
“Bagi saya itu jelas dan tegas. Dia menggunakan dua tangan di punggung saya dan mendapat keuntungan dari situasi itu. Kalau tidak ada dorongan, saya bisa ikut melompat dan berebut bola. Tapi dorongan itu jelas menghentikan saya untuk bersaing. Buat saya, itu seharusnya pelanggaran.â