Heidi Scheunemann Kritik Kebijakan Timnas Wanita Indonesia Terlalu Andalkan Pemain Keturunan

Heidi Scheunemann
Sumber :

“Itu hanya dibuat kalau mau instan, ini sebentar naik, nanti turun lagi. Karena hanya bisa konsisten naik kalau ada dari bawah, terus menerus ada yang naik lagi. Nah, ada yang naik lagi kalau ada banyak SSB, kalau ada akademi,” ujarnya.

Daftar Pemain Timnas Indonesia untuk September 2025 Dirilis

Sebagai pemilik Sekolah Sepak Bola (SSB) Mutiara Timur di Papua, Heidi juga menilai bahwa masuknya pemain keturunan dapat mematahkan semangat pemain lokal yang selama ini berlatih keras dengan harapan bisa mengenakan seragam Garuda Pertiwi.

“Kasihan anak-anak yang selama ini latihan, latihan, latihan yang harap untuk nanti satu saat masuk timnas, tiba-tiba ada diberikan pesan seperti kalian tidak cukup bagus, kita perlu ambil pemain dari luar negeri. Itu sangat menghancurkan semangat dari anak-anak,” tutur Heidi.

Liga Championship Pakai VAR Pertama di Asia, PSSI Bikin Gebrakan Besar

Ia menegaskan, tidak ada negara yang bisa memiliki timnas kuat tanpa fondasi pembinaan usia dini. Menurutnya, kualitas di level senior hanya bisa dicapai jika pembangunan sepak bola dimulai dari akar rumput.

“Kalau jujur saja, tidak pernah ada negara yang punya timnas kuat kalau tidak fokus ke grassroot dulu. Mau muncul dari mana talenta kalau tidak muncul di grassroot dulu? Dari grassroot kita kembangkan satu step langkah demi langkah. Tidak mungkin harap instan. Sekarang U10, U12 kita kembangkan, mau langsung ada timnas senior yang luar biasa bagus. Itu tidak mungkin,” jelasnya.

Heboh Erick Thohir Bahas Hak Cipta Lagu Timnas di Piala Kemerdekaan!

Heidi pun menyarankan agar PSSI lebih serius berinvestasi dalam akademi sepak bola wanita di berbagai kota besar. Dengan begitu, kompetisi antar-akademi bisa menjadi wadah lahirnya talenta baru secara berkelanjutan.

“Menurut saya, paling bagus ada di delapan kota, ada akademi, supaya nanti ada liga antara delapan akademi itu. Nah, setiap kota yang punya akademi, nanti di sekeliling itu ada SSB, karena mereka mendidik pemain supaya nanti mereka masuk akademi,” tutup Heidi.