Musim Paling Buruk Lewis Hamilton Bersama Ferrari, Ini Kata Mantan Pembalap F1!
- BBC
VIVASoccer – Perjalanan Lewis Hamilton di musim perdananya bersama Ferrari di Formula 1 2025 semakin mendapat sorotan tajam.
Mantan pembalap F1, Ralf Schumacher, bahkan menyebut situasinya saat ini "tragis" setelah Hamilton kembali mengalami hasil buruk di F1 GP Belanda.
Pembalap asal Inggris tersebut harus mengakhiri balapan di Zandvoort lebih awal setelah melakukan kesalahan fatal.
Saat berada di posisi kelima, Hamilton kehilangan kendali dan menabrak dinding pembatas, yang membuatnya tidak dapat melanjutkan balapan. Ini adalah kali pertama Hamilton gagal finis bersama Ferrari di musim 2025.
Insiden tersebut juga secara tidak langsung memengaruhi rekan setimnya, Charles Leclerc.
Kecelakaan Hamilton memicu munculnya Safety Car, yang akhirnya merugikan Leclerc dan membuatnya kehilangan posisi penting.
Situasi Leclerc diperburuk setelah ia ditabrak oleh Kimi Antonelli, yang juga menyebabkan ia gagal menyelesaikan balapan.
Bagi Hamilton, hasil di Belanda menambah panjang daftar catatan buruknya bersama tim kuda jingkrak.
Ia kini menjalani beberapa balapan tanpa poin dan belum sekalipun naik podium di balapan utama. Satu-satunya trofi yang berhasil ia raih adalah dari ajang sprint race F1 GP China 2025.
Meskipun demikian, Hamilton tetap berusaha optimistis dan merasa senang dengan perkembangan mobil Ferrari, meski hasil di lintasan masih jauh dari harapan.
Menanggapi situasi ini, Ralf Schumacher menilai Hamilton berada di bawah tekanan besar.
"Saya perlahan mulai sedikit bingung," kata Schumacher kepada Sky Germany, "karena di satu sisi ia bisa melakukannya, tetapi di sisi lain ia tampaknya berada di bawah tekanan yang sangat besar."
Schumacher juga menambahkan bahwa jika tidak ada perbaikan signifikan, ia tidak tahu bagaimana Hamilton bisa melanjutkan musim ini.
"Sungguh tragis melihatnya seperti ini saat ini," lanjutnya.
"Meskipun kecepatannya masih ada, ada terlalu banyak hal yang terjadi di sekitarnya."
Saat ini, Ferrari dihadapkan pada tantangan besar untuk segera menemukan solusi. Tanpa perbaikan cepat, perjuangan Hamilton yang penuh frustrasi berpotensi berlanjut hingga akhir musim.*