3 Pemanis Alami Pengganti Gula, Aman untuk Gula Darah
VIVASoccer – Selama ini banyak orang mengira semua makanan atau minuman manis berbahaya bagi kesehatan. Padahal, tidak semua rasa manis berasal dari gula.
Ada pemanis alami yang bisa memberikan rasa manis tanpa menimbulkan lonjakan gula darah, sehingga aman bagi penderita diabetes maupun mereka yang sedang menjaga berat badan.
Menurut penjelasan dokter Hans di kanal kesehatan SB30 Health, masyarakat perlu memahami perbedaan antara rasa manis dan kandungan gula.
Ilustrasi Gula
- -
Sebab, tidak sedikit produk yang terasa tidak manis, namun tetap mengandung gula tinggi, seperti yogurt kemasan atau roti. Karena itu, penting mencari alternatif pemanis yang lebih aman.
Dokter Hans merekomendasikan tiga pemanis alami yang bisa digunakan sebagai pengganti gula pasir:
1. Stevia
Stevia adalah pemanis alami yang berasal dari daun herbal. Kandungan aktifnya membuat rasa stevia 200–400 kali lebih manis dibandingkan gula pasir. Meski begitu, stevia tidak meningkatkan gula darah maupun insulin.
Beberapa penelitian juga menyebut stevia memiliki manfaat kesehatan tambahan, seperti membantu mengontrol tekanan darah, menurunkan risiko perlemakan hati, hingga memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan.
2. Monk Fruit (Lo Han Kuo)
Monk fruit atau lo han kuo merupakan buah asal Tiongkok yang sejak lama digunakan sebagai pemanis alami. Zat aktif bernama mogrosides memberi rasa manis yang lebih kuat dibanding gula, tetapi tetap nol kalori.
Selain aman untuk gula darah, monk fruit juga memiliki manfaat anti-kanker, anti-peradangan, serta dapat digunakan untuk membuat minuman atau makanan sehat tanpa efek samping.
3. Eritritol
Eritritol termasuk dalam kelompok sugar alcohol. Meskipun disebut “alkohol”, bahan ini halal dan tidak mengandung alkohol sama sekali. Tingkat kemanisannya sekitar 70–80% dari gula pasir.
Keunggulan eritritol dibanding pemanis sejenis adalah efek sampingnya yang minim pada pencernaan. Selain itu, eritritol juga tidak merusak gigi dan bahkan membantu mencegah karies.
Dengan ketiga pemanis alami ini, masyarakat tetap bisa menikmati rasa manis tanpa harus khawatir terhadap risiko obesitas, diabetes, atau masalah jantung.
Namun, dokter Hans mengingatkan agar tetap bijak dalam mengonsumsinya. Prinsip "secukupnya" tetap menjadi kunci pola hidup sehat.**