Viral di Sosial Media, Padel Kini Jadi Primadona Olahraga Indonesia

Ilustrasi Padel
Sumber :
  • id.pinterest.com

VIVASoccerOlahraga padel kini tengah jadi tren baru yang melanda Indonesia, terutama di Jakarta dan Bali.

Fenomena ini tidak hanya menarik perhatian masyarakat sebagai aktivitas olahraga, tetapi juga membuka peluang bisnis yang menggiurkan.

 

Para artis yang rajin memposting aktivitas main padel di media sosial turut membakar semangat FOMO masyarakat.

Efek viral ini membuat banyak orang penasaran dan ingin mencoba olahraga yang dianggap fashionable ini.

 

Kesamaan padel dengan bulu tangkis dan tenis membuat masyarakat Indonesia mudah beradaptasi. Hal inilah yang menjadi salah satu kunci popularitas padel yang terus meningkat pesat.

Gaya Hidup Sehat yang Menguntungkan

1. Tren Olahraga Sosial

Padel dianggap sebagai olahraga sosial yang menyenangkan dan sesuai gaya hidup modern. Masyarakat rata-rata bermain tiga kali seminggu meski harga sewa terbilang cukup tinggi.

Fasilitas lapangan indoor membuat olahraga ini bisa dimainkan kapan saja tanpa terganggu cuaca. Fleksibilitas ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para penggemar padel.

2. Dukungan Komunitas yang Solid

Komunitas padel yang kuat turut mendorong popularitas olahraga ini. Dukungan dari berbagai kalangan, termasuk artis dan influencer, menciptakan efek domino yang menguntungkan.

 

Rencana menjadikan padel sebagai cabang olahraga resmi Indonesia bahkan masuk program Olimpiade 2032 menunjukkan potensi jangka panjang.

Pengembangan atlet yang serius juga sedang dilakukan untuk mendukung prestasi di level internasional.

Peluang Bisnis Padel yang Menguntungkan

 

1. Modal Besar, Untung Lebih Besar

 

Bayu Tahril membangun The Field di Pejaten dengan modal Rp3 miliar. Fasilitas ini menyediakan dua lapangan padel lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung yang menarik.

 

Dengan tarif sewa Rp350.000 per jam, Bayu optimis bisa balik modal dalam waktu satu tahun saja.

Target ini cukup realistis mengingat antusiasme masyarakat yang terus meningkat terhadap olahraga padel.

 

2. Okupansi Tinggi Jadi Kunci Sukses

 

Pauzan Gani di Tebet membuktikan potensi bisnis padel dengan Padel Park yang memiliki tiga lapangan.

Modal Rp5 miliar yang dikeluarkannya terbayar dengan okupansi mencapai 90% setelah enam bulan beroperasi.

 

Tarif yang diterapkan berkisar Rp350.000 hingga Rp400.000 per jam untuk lapangan. Sementara jasa pelatih dibanderol antara Rp450.000 sampai Rp650.000, menambah sumber pemasukan yang signifikan.

 

 

 

Tren padel yang terus meningkat membuka peluang bisnis yang sangat menjanjikan bagi para investor.

Dengan dukungan komunitas yang solid dan antusiasme masyarakat yang tinggi, bisnis lapangan padel diprediksi akan terus berkembang pesat di Indonesia.****