Rahasia di Balik Gen Z Hobi Lari, Antara Fit dan Takut Ketinggalan Tren

Lari pagi
Sumber :
  • pinterest

VIVASoccer – Belakangan, olahraga lari semakin digemari anak muda, terutama generasi Z. Bukan lagi sekadar aktivitas fisik, lari kini berubah menjadi bagian dari gaya hidup modern yang banyak dipamerkan di media sosial.

Dokter Tirta Ungkap Waktu Olahraga yang Bikin Tubuh Lebih Fit

Fenomena ini terlihat dari unggahan para pelari muda yang memamerkan pakaian olahraga stylish, penggunaan smartwatch, hingga pemilihan lokasi lari yang estetik demi konten.

Aktivitas ini kerap disebut sebagai bentuk “flexing”. Meski sering dipandang negatif, flexing lari di media sosial juga bisa membawa sisi positif, seperti memotivasi diri sendiri dan menginspirasi orang lain untuk hidup sehat

5 Tips Bentuk Badan dan Otot Tanpa Cedera Ala Dokter Tirta

Lari

Photo :
  • Istimewa

Namun, tren ini juga punya sisi gelap. Tak sedikit anak muda yang merasa tertekan untuk terus membagikan aktivitas lari demi pengakuan sosial.

Tren Hybrid Makeup dan Olahraga Estetik Jadi Gaya Hidup Kekinian

Kondisi tersebut bisa memicu rasa bersalah saat tidak berlari, minder karena pace lebih lambat, hingga kecemasan akibat perbandingan dengan orang lain. Alih-alih menyehatkan, lari justru bisa menimbulkan beban mental.

Padahal, manfaat lari sejatinya sangat besar. Secara fisik, lari mampu menurunkan risiko penyakit jantung, memperkuat otot, dan membakar kalori.

Dari sisi psikologis, berlari juga bisa memperbaiki suasana hati, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas tidur.

Karena itu, penting untuk kembali ke niat awal. Lari seharusnya dilakukan untuk menjaga tubuh dan jiwa tetap sehat, bukan sekadar pencitraan di media sosial.

Jika pun ingin membagikan momen lari, jadikan sebagai dokumentasi pribadi atau inspirasi positif, bukan ajang mencari validasi.**