Drama Isak, Højlund, Guéhi: Saat Loyalitas Kalah dari Uang di Sepak Bola
- id.pinterest.com
Namun, United berencana melepasnya demi menyeimbangkan keuangan, sementara AC Milan siap menampungnya kembali di Serie A.
Marc Guéhi juga menghadapi dilema. Bek sekaligus kapten Crystal Palace itu ingin menuntaskan kontraknya yang tersisa setahun.
Padahal, ia baru saja mempersembahkan trofi FA Cup pertama dalam sejarah klub. Namun, manajemen Palace lebih memilih melepasnya ketimbang kehilangan gratis tahun depan.
Nasib serupa dialami Raheem Sterling di Chelsea. Tiga tahun setelah dibeli seharga £47,5 juta, ia kini diberitahu tak lagi masuk rencana klub.
Ironisnya, Sterling pernah dituding tak setia saat meninggalkan Liverpool demi Manchester City pada 2015.
Pada akhirnya, Isak mungkin dianggap sebagai "penjahat terbesar" musim panas ini, simbol dari kerasnya wajah sepak bola modern.
Namun, kisah Højlund, Guéhi, dan Sterling membuktikan bahwa loyalitas sejatinya jarang berlaku dua arah.