Drama Isak, Højlund, Guéhi: Saat Loyalitas Kalah dari Uang di Sepak Bola
- id.pinterest.com
Bagi Isak, pencapaian itu sudah cukup untuk membayar harga transfernya.
Namun, meski tampil gemilang, ia tak kunjung mendapat kontrak baru yang lebih besar. Di sisi lain, klub juga gagal memperkuat skuad secara signifikan.
Kondisi ini membuat Isak merasa Newcastle tertinggal dari level permainannya, sama seperti Kane di Spurs dan Van Persie di Arsenal sebelum memilih hengkang.
Secara moral, loyalitas berarti Isak bertahan dan mengangkat Newcastle ke levelnya.
Tetapi tanpa dukungan klub, keputusannya mencari tantangan baru bisa dianggap wajar, meski caranya dinilai meninggalkan luka di hati fans.
Ironisnya, loyalitas dalam sepak bola bukan hanya soal pemain. Klub pun kerap bersikap sebaliknya.
Højlund, rekrutan £72 juta dari Atalanta, justru ingin bertahan di Manchester United. Meski performanya naik turun, ia masih berambisi sukses bersama klub masa kecilnya.