Drama Isak, Højlund, Guéhi: Saat Loyalitas Kalah dari Uang di Sepak Bola
- id.pinterest.com
Keputusannya untuk memaksa pindah ke Liverpool membuat sebagian fans geram. Ia bahkan dicap "Judas," disebut "Pure Rat" lewat spanduk, hingga diteriaki "greedy bastard" saat absen dalam laga imbang 0-0 melawan Aston Villa.
Trent Alexander-Arnold pernah mengalami hal serupa. Saat menolak perpanjangan kontrak dengan Liverpool sebelum hengkang ke Real Madrid, kaus bernomor 66 miliknya dibakar fans, bahkan ia disambut dengan cemoohan setelah kepindahannya resmi.
Harry Kane juga sempat menjadi sasaran nyanyian sarkastik suporter Tottenham kala gagal pindah ke Manchester City pada 2021.
Kasus Robin van Persie pun tak kalah panas, di mana pendukung Arsenal belum memaafkannya karena memilih gabung Manchester United pada 2012 demi meraih trofi yang langsung ia buktikan setahun kemudian.
Newcastle wajar merasa kecewa terhadap Isak. Sang striker asal Swedia masih terikat kontrak tiga tahun usai ditebus £63 juta dari Real Sociedad pada 2022.
Namun, kontrak panjang tak pernah benar-benar menjamin loyalitas. Contohnya, Yoane Wissa justru mendorong kepindahan dari Brentford ke Newcastle meski kontraknya masih berlaku satu tahun.
Kontribusi Isak sejatinya besar. Ia membawa Newcastle dua kali lolos ke Liga Champions dan mengakhiri penantian 70 tahun gelar domestik lewat gol di final Carabao Cup melawan Liverpool, Maret lalu.