Rival Veda dari Tim Besar Tewas Tragis di Aragon, JuniorGP Kembali Berduka
- en.ara.cat
VIVASoccer – Kabar duka kembali menghantam dunia balap motor, khususnya ajang JuniorGP.
Pembalap muda berbakat dari tim Estrella Galicia 0'0, Pau Alsina, dinyatakan meninggal dunia pada Senin (21 Juli 2025) usai mengalami kecelakaan saat sesi latihan privat.
Alsina merupakan salah satu rival dari pembalap Indonesia Veda Ega Pratama yang juga tampil di kelas utama JuniorGP musim ini.
Keduanya sama-sama mengendarai motor Honda NSF250RW, namun Alsina dibekingi tim besar Estrella Galicia 0'0 yang dikenal sebagai penghasil talenta kelas dunia.
Tim Besar, Karier Cemerlang, Akhiri Mimpi dengan Tragedi
Estrella Galicia 0'0 merupakan salah satu tim elite di ajang JuniorGP, dengan catatan lima gelar juara sejak era CEV Moto3.
Tim ini dikelola oleh sekolah balap Monlau Motorsport, yang juga menjadi tempat lahirnya pembalap top MotoGP seperti Alex Marquez, Francesco Bagnaia, dan Fabio Quartararo.
Nama besar seperti Marc Marquez dan Alex Rins pun turut menjadi lulusan akademi Monlau.
Dengan jejak prestasi yang begitu panjang, banyak pihak menilai Pau Alsina adalah calon bintang masa depan MotoGP.
Namun sayang, impian besar itu harus berakhir secara tragis di usia yang sangat muda.
Kecelakaan Fatal di Aragon, Alsina Meninggal Dua Hari Setelah Dirawat
Insiden nahas itu terjadi pada Sabtu (19 Juli 2025) di Motorland Aragon, Spanyol, saat sesi latihan pribadi sebagai persiapan menuju seri keempat JuniorGP.
Alsina yang baru berusia 17 tahun mengalami kecelakaan tunggal, terpelanting dari motornya dan membentur aspal dalam posisi kepala terlebih dahulu.
Meski langsung mendapatkan pertolongan medis di lintasan dan sempat menjalani operasi darurat di Rumah Sakit Zaragoza, nyawanya tak tertolong.
Setelah dua hari dalam kondisi kritis, Alsina meninggal dunia pada Senin pagi.
Estrella Galicia 0'0: “Kami Mencintaimu, Pau”
Kabar duka tersebut dikonfirmasi langsung oleh pihak tim Estrella Galicia 0'0 dan Monlau Motul.
“Dengan sangat menyesal, kami mengumumkan bahwa Pau Alsina telah meninggal dunia akibat cedera serius yang dialaminya saat sesi latihan di Aragon,” tulis pernyataan resmi tim.
“Komitmen, sikap positif, dan semangatnya akan selalu menjadi kenangan bagi kami. Beristirahatlah dengan damai, Pau. Kami mencintaimu.”
Duka Kedua dalam Sebulan, MotoGP Geram pada Penyelenggara
Kematian Pau Alsina menjadi tragedi kedua dalam kurun waktu satu bulan di ajang JuniorGP.
Sebelumnya, Borja Gomez yang tampil di kelas Stock meninggal dunia pada Kamis (2 Juli 2025) usai kecelakaan di sesi latihan bebas di Sirkuit Magny-Cours, Prancis.
Gomez yang berusia 20 tahun dilaporkan meninggal karena lambatnya penanganan medis di lokasi kejadian.
Ironisnya, panitia tetap menggelar balapan seperti biasa meski insiden tersebut terjadi hanya dua hari sebelumnya.
Keputusan itu mengundang kemarahan dari komunitas MotoGP, termasuk dari pembalap muda Pedro Acosta.
Pedro Acosta: “Ini Tindakan Paling Tidak Hormat”
Acosta yang juga jebolan JuniorGP mengecam keras keputusan penyelenggara.
“Rasanya sangat menyebalkan mendengar kabar seperti ini,” ujarnya.
“Saya pikir, keputusan untuk tetap melanjutkan balapan setelah tragedi itu adalah tindakan paling tidak menghormati nyawa manusia yang pernah saya lihat.”
“Pihak penyelenggara harus bertanya pada diri mereka sendiri, bagaimana jika itu anak mereka yang meninggal?”
“Kita sering bilang, pertunjukan harus terus berjalan. Tapi nyawa jauh lebih berharga dari sekadar kejuaraan,” tegas Acosta.
Pentingnya Evaluasi: JuniorGP Diakui Dunia, Tapi Minim Proteksi
Sebagai informasi, sesi latihan bebas di hari Kamis dan Jumat bukan bagian dari acara resmi JuniorGP.
Sesi tersebut dikenal sebagai tes pribadi yang ditanggung oleh pembalap, sehingga fasilitas medis dan steward di lintasan tidak selalu maksimal.
Padahal, ajang JuniorGP kini menyandang status resmi sebagai kejuaraan dunia junior di bawah naungan Dorna Sports dan FIM, dua lembaga yang juga mengatur MotoGP.
Kondisi ini kembali menyoroti pentingnya peninjauan sistem keamanan, terutama untuk pembalap-pembalap muda yang menjadi masa depan dunia balap.
Veda dan Ramadhipa, Dua Wakil Indonesia di JuniorGP
Saat ini, Indonesia memiliki dua wakil di ajang JuniorGP, yakni Veda Ega Pratama di kelas JuniorGP dan Muhammad Kiandra Ramadhipa di European Talent Cup.
Keduanya juga tampil di Red Bull Rookies Cup, menjadikan 2025 sebagai musim penting dalam perjalanan karier balap mereka.
Namun di tengah ambisi meraih podium, duka mendalam dari kehilangan dua pembalap dalam waktu sebulan menjadi pengingat bahwa keselamatan harus menjadi prioritas utama, bahkan sebelum lampu start menyala