Marc Marquez di Ambang Sejarah, Comebacknya Disamakan dengan Michael Jordan
- id.pinterest.com
VIVASoccer – Gelar juara dunia MotoGP ketujuh Marc Marquez tinggal selangkah lagi. Keberhasilannya bangkit setelah lima musim tanpa gelar kini tak hanya menjadi sorotan, tetapi juga disebut sebagai salah satu comeback terbesar dalam sejarah olahraga.
Hal ini diungkapkan oleh pembalap KTM, Pedro Acosta, yang menilai perjalanan Marquez sebanding dengan kisah kembalinya legenda NBA, Michael Jordan.
Acosta, yang telah memprediksi kemenangan Marquez sejak beberapa minggu lalu, mengungkapkan kekagumannya.
"Ketika dia menang, itu akan menjadi salah satu comeback terbesar oleh seorang olahragawan dalam sejarah olahraga," kata Acosta.
Acosta bahkan menyamakan perjuangan Marquez dengan kisah Jordan yang sempat pensiun dan beralih ke olahraga bisbol, sebelum akhirnya kembali ke dunia basket dan meraih dominasi tak tertandingi.
Menurutnya, Marquez adalah pembalap MotoGP pertama yang layak disejajarkan dengan para legenda olahraga Spanyol lainnya seperti Rafael Nadal, Fernando Alonso, dan Pau Gasol.
Perjalanan Marquez memang penuh liku. Setelah meraih enam gelar juara dunia dalam tujuh musim bersama Honda, kariernya sempat diragukan akibat cedera parah pada lengan di Jerez 2020.
Masalah penglihatan (diplopia) dan motor yang tidak kompetitif semakin memperburuk keadaan.
Setelah lima musim puasa gelar, Marquez membuat keputusan berani bergabung dengan tim satelit Gresini Racing di musim lalu, lalu direkrut oleh tim pabrikan Ducati untuk musim 2025.
Keputusan itu berbuah manis. Di musim ini, pembalap berusia 32 tahun ini menunjukkan performa luar biasa dengan memenangkan 10 dari 14 grand prix dan meraih 14 kemenangan beruntun termasuk balapan Sprint.
Dengan keunggulan poin yang sangat besar, Marquez berpeluang besar mengunci gelar juara dunia pertamanya bersama Ducati di Misano pekan depan, meski masih menyisakan enam seri balapan lagi.
Kisah Marc Marquez adalah bukti nyata bahwa semangat pantang menyerah dapat mengubah takdir.
Dari titik terendah kariernya, ia berhasil bangkit dan kini di ambang pintu untuk mengukuhkan namanya sebagai salah satu atlet terhebat sepanjang masa, tidak hanya di MotoGP, tetapi di panggung olahraga dunia.*