Penjelasan Dokter Soal Nasi Minyak: Gurih di Lidah, Bahaya di Tubuh
VIVASoccer – Fenomena kuliner bernama nasi minyak tengah ramai dibicarakan di media sosial.
Makanan ini dikenal menggunakan minyak berwarna hitam yang sudah dipakai berulang kali untuk menggoreng.
Minyak yang dipakai berulang tersebut memang membuat rasa gurih, tetapi justru berbahaya bagi kesehatan karena membentuk lemak trans dan senyawa karsinogenik pemicu kanker.
Ilustrasi Nasi Minyak
- -
Dokter TIrta dalam kanal YouTubenya menjelaskan bahw arasa gurih pada minyak yang digunakan berkali-kali akan akan berubah menjadi lemak trans jenuh.
"Gurih karena minyak ketika digunakan berkali-kali untuk menggoreng, maka akan ada tekstur yang membuat dia rasa gurih jadi kayak MSG rasanya. Warnanya menjadi hitam itu yang dinamakan menjadi lemak trans jenuh" jelas dokter Tirta.
Konsumsi gorengan atau nasi minyak sekali-sekali tidak langsung membuat kolesterol naik.
Namun, jika menjadi kebiasaan dalam jangka panjang, risiko penyakit berbahaya seperti penyumbatan pembuluh darah, serangan jantung, stroke, hingga retinopati bisa meningkat.
Selain itu, pola makan tinggi gorengan, makanan manis, serta kurang aktivitas fisik dapat menyebabkan obesitas, diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.
Sebaliknya, orang yang aktif secara fisik, seperti pekerja kasar atau kuli bangunan, cenderung membakar energi lebih banyak meski mengonsumsi porsi nasi besar.
Dokter Tirta menegaskan, mencoba nasi minyak atau makanan manis sesekali tidak masalah. Yang berbahaya adalah jika kebiasaan ini menjadi rutinitas tanpa diimbangi gaya hidup sehat dan olahraga.
"Enggak apa-apa dicoba tapi kalau untuk menjadi rutinitas dan habit itu jangan" pungkas dokter Tirta dalam kanal YouTubenya.**