Vitamin D di Indonesia Rata-Rata Rendah, Ini Penyebab dan Solusinya

Ilustrasi Vitamin D
Sumber :

VIVASoccerVitamin D sering dianggap hanya sebagai vitamin biasa, padahal secara teknis zat ini lebih mirip hormon.

Berbeda dengan vitamin C atau vitamin B kompleks yang harus diperoleh dari makanan, vitamin D bisa diproduksi tubuh ketika kulit terkena paparan sinar matahari.

Meski demikian, proses pembentukan vitamin D tidak sesederhana berjemur di bawah sinar matahari.

Ilustrasi Vitamin D

Photo :
  • -

Sinar matahari akan disintesis di kulit, kemudian diubah menjadi 25-hidroksi vitamin D, sebelum akhirnya diaktifkan di hati dan ginjal agar bisa digunakan tubuh. 

Proses ini juga membutuhkan magnesium, sehingga kekurangan magnesium bisa mengganggu produksi vitamin D aktif.

Menariknya, sekitar 50 persen kadar vitamin D dalam tubuh seseorang juga dipengaruhi faktor genetik. Hal ini membuat standar kadar vitamin D yang ditentukan secara global belum tentu cocok bagi setiap individu. 

Di Indonesia, misalnya, rata-rata kadar vitamin D masyarakat hanya sekitar 17 ng/dl, jauh di bawah standar WHO sebesar 30 ng/dl.

Selain dari paparan sinar matahari, vitamin D juga bisa diperoleh dari makanan seperti ikan berlemak dan jamur. 

Bahkan, kadar vitamin D dalam jamur bisa meningkat jika dijemur di bawah matahari selama 1–2 jam.

Dokter Ema dalam kanal YouTubenya @dr.emaa menyarankan paparan sinar matahari langsung minimal mengenai 20 persen permukaan kulit untuk hasil optimal.  

"Memang kita bisa mendapatkan vitamin D makanan seperti ikan berlemak dan jamur, tapi hanya 10% kebutuhan vitamin D bisa kita dapatkan dari makanan. Sisanya harus diproduksi tubuh sendiri dengan terkena sinar matahari." jelas dokter Ema. 

Semakin gelap kulit, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan vitamin D.Meski bisa disimpan dalam lemak, hati, dan ginjal, konsumsi suplemen vitamin D tetap perlu hati-hati. 

Kelebihan dosis dapat memicu hiperkalsemia atau kelebihan kalsium dalam tubuh yang berisiko menimbulkan masalah serius, mulai dari nyeri tulang, gangguan ginjal, hingga penyumbatan pembuluh darah.

Untuk hasil terbaik, vitamin D sebaiknya dikonsumsi bersama makanan berlemak sehat seperti alpukat, minyak zaitun, atau kacang-kacangan, serta dikombinasikan dengan vitamin K2 dan magnesium agar penyerapannya optimal.**