Jose Mourinho Pilih El Fenomeno, Singkirkan Ronaldo dan Messi dari Daftar Pemain Terbaik

Jose Mourinho
Sumber :
  • Marca

VIVASoccerJose Mourinho dikenal sebagai salah satu pelatih paling sukses dalam sejarah sepak bola.

Cristiano Ronaldo Antar Al Nassr ke Final, Drama Kartu Merah Warnai Kemenangan atas Al Ittihad

Ia menjadi manajer pertama yang mampu meraih tiga trofi kompetisi Eropa berbeda: Liga Champions, Liga Europa, dan UEFA Conference League.

Dengan pengalaman panjang melatih klub elite seperti Porto, Chelsea, Inter Milan, Real Madrid, Manchester United, Tottenham, AS Roma, hingga kini Fenerbahce, Mourinho sudah menyaksikan dan membina banyak pemain kelas dunia.

Regenerasi Argentina Dimulai, tapi Messi Masih Jadi Tumpuan Utama!

Namun, ketika ditanya siapa pemain terbaik yang pernah ia lihat secara langsung, jawabannya justru mengejutkan.

Bukan Cristiano Ronaldo atau Messi

Rahasia Pola Makan Cristiano Ronaldo yang Bikin Tubuh Tetap Prima di Usia 40

Dalam wawancara bersama LiveScore tahun 2019, Mourinho menyebut nama Ronaldo Nazario sebagai pemain terbaik sepanjang masa yang pernah ia saksikan.

“Ronaldo, El Fenomeno. Memang Cristiano Ronaldo dan Leo Messi memiliki karier yang lebih panjang, mereka selalu berada di puncak setiap hari selama 15 tahun,” ujar Mourinho.

“Jika kita berbicara tentang bakat dan keterampilan yang dimiliki, tidak ada yang melampaui Ronaldo Nazario,” tegasnya.

El Fenomeno yang Melegenda

Mourinho pertama kali menyaksikan kehebatan Ronaldo saat masih menjadi asisten Sir Bobby Robson di Barcelona. Saat itu, Ronaldo baru berusia 19 tahun, namun sudah menunjukkan bakat luar biasa yang sulit ditandingi.

Ronaldo dikenal dengan kecepatan eksplosif, dribel mematikan, serta penyelesaian akhir yang klinis.

Di usia 23 tahun, ia sudah mencetak lebih dari 200 gol untuk klub dan timnas Brasil, bahkan sempat dua kali memecahkan rekor transfer dunia.

Salah satu catatan yang membuktikan kehebatannya adalah kemampuannya melewati kiper sebelum mencetak gol.

Dari total 414 gol dalam 616 laga, sebanyak 88 di antaranya lahir setelah ia lebih dulu mengecoh penjaga gawang, sekitar 21 persen dari total golnya.

Karier yang Terganggu Cedera

Sayangnya, perjalanan karier Ronaldo tidak semulus bakatnya. Cedera lutut parah pada 1999 serta cedera berulang lainnya membuat performanya menurun drastis.

“Sangat sulit untuk meninggalkan sesuatu yang membuat saya sangat bahagia. Secara mental saya ingin melanjutkan tetapi saya harus mengakui bahwa saya telah kehilangan tubuh saya,” ujar Ronaldo saat memutuskan pensiun.

“Kepala ingin terus maju tetapi tubuh tidak dapat melaju lagi. Saya memikirkan suatu tindakan tetapi saya tidak dapat melakukannya dengan cara yang saya inginkan. Saatnya pergi,” lanjutnya.

Meski begitu, Ronaldo tetap meninggalkan jejak emas dengan dua Ballon d’Or, dua gelar Piala Dunia bersama Brasil, serta status sebagai salah satu striker paling berpengaruh dalam sejarah sepak bola.

Mourinho Punya Alasan Kuat

Pilihan Mourinho terhadap Ronaldo Nazario jelas bukan tanpa dasar. Ia menilai, meskipun karier Ronaldo dirusak cedera, bakat alami yang dimiliki sang legenda Brasil tidak pernah bisa ditandingi siapa pun.

Dan mungkin benar, seperti kata Mourinho, jika Ronaldo tidak mengalami cedera, dunia bisa saja mengenalnya sebagai raja sejati sepak bola