Gempar! Timnas Indonesia U-23 Dibuat Bingung Filipina, Gol 'Hadiah' Selamatkan Garuda
Absennya seorang motor serangan yang bisa memberikan umpan terobosan magis atau melewati lawan dengan dribel mematikan terasa begitu nyata.
Pola serangan yang monoton, cenderung mengandalkan sayap, membuat lini depan kesulitan mendapatkan suplai bola yang bervariasi dan mengejutkan.
2. Momok Klasik: Penyelesaian Akhir yang Bikin Frustrasi
Ini bukan barang baru, tapi tetap saja bikin geram: penyelesaian akhir yang buruk. Peluang demi peluang emas yang sudah di depan mata sirna begitu saja.
Tendangan yang melambung entah ke mana, terlalu lemah, atau mudah ditangkap kiper lawan, menunjukkan betapa kurangnya ketenangan dan akurasi di saat-saat paling krusial.
"Penyelesaian akhir ini PR besar yang enggak ada habisnya. Kita lihat banyak peluang terbuang sia-sia, padahal posisinya sudah ideal," seru seorang komentator dari kanal YouTube Sepak Bola Trend dalam ulasan pasca-pertandingan.
"Sepertinya anak-anak kurang tenang di depan gawang, ini harus segera diperbaiki, jangan sampai terulang di laga krusial," sambungnya.