Paulo Costa Ngamuk! Tantang Khamzat Chimaev Usai Laga Kontroversial UFC 319
- Forbes
VIVASoccer – Petarung kelas menengah, Paulo Costa, melontarkan kritik pedas terhadap gaya bertarung Khamzat Chimaev usai duel melawan Dricus du Plessis di ajang UFC 319.
Dalam pertarungan tersebut, Chimaev sukses mempertahankan rekor tak terkalahkannya di kelas menengah sekaligus merebut sabuk juara dari tangan Dricus du Plessis.
Duel berlangsung lima ronde penuh di Chicago, Amerika Serikat, Minggu (17/8/2025).
Meski menang, performa Chimaev menuai sorotan tajam dari Costa. Menurutnya, duel itu tidak hanya membosankan, tetapi juga bisa merusak citra UFC.
"Ini pertunjukan. Ini hiburan," ucap Costa dikutip dari Essentially Sports.
"Pertarungan seperti ini, dan petarung seperti ini, punya potensi besar untuk menghancurkan bisnis ini," tambahnya.
Costa menilai Chimaev terlalu pasif karena lebih banyak melakukan clinch ketimbang menyerang.
"Dia tampil buruk. Ini buruk bagi para penonton," kata Costa.
"Orang-orang akan menonton hal lain. Mereka tidak akan menonton orang-orang ini berpelukan selama 25 menit," tegasnya.
Lebih jauh, Costa sesumbar dirinyalah sosok yang pantas menjatuhkan Chimaev.
Dengan kemampuan striking, ia yakin bisa menghidupkan kembali gairah penonton bila dipertemukan dengan juara baru tersebut.
"(Yoel) Romero adalah pegulat tingkat tinggi dan juga sangat hebat. Dia tidak bisa mengalahkan saya," ucap Costa, mengingat duel lawasnya di tahun 2019.
"Hal yang sama akan terjadi ketika saya melawan Khamzat, hal yang sama akan terjadi," ujarnya percaya diri.
Costa sendiri baru saja mencatat kemenangan atas Roman Kopylov lewat decision unanimous di UFC 318.
Sebelumnya, ia sempat kalah dari Sean Strickland dan Robert Whittaker pada 2024, serta pernah tumbang lewat TKO dari Israel Adesanya di UFC 253 pada 2020.
Dengan catatan tersebut, jalan Costa untuk menantang Chimaev diyakini tidak akan mudah.
Ia setidaknya harus menyingkirkan Dricus du Plessis lebih dulu sebelum mengajukan diri sebagai penantang sabuk kelas menengah