Rematch Panas El Rumi vs Jefri Nichol, Sabuk ICB Jadi Taruhan Gengsi

Superstar Knockout Vol. 3
Sumber :
  • YouTube

VIVASoccer – Ketegangan terasa kental saat konferensi pers kedua ajang Superstar Knockout Vol. 3: King of the Ring digelar di MGP Space SCBD, Jakarta, Jumat (11/7/2025).

Dari Lawak ke Tinju, Dari Lapangan ke Layar Lebar: Inilah Tren Baru Dunia Hiburan & Olahraga!

Acara ini menjadi sorotan publik karena mempertemukan dua nama besar di dunia hiburan yang kembali naik ring, yaitu El Rumi dan Jefri Nichol, dalam duel ulang yang sudah lama dinanti.

Rematch kali ini bakal semakin panas karena tidak hanya memperebutkan gelar Superstar Knockout, tetapi juga sabuk bergengsi dari International Celebrity Boxing (ICB) National Championship untuk kategori kelas berat.

25 Pemain Persib Bandung Jalani TC di Thailand

Promotor acara, Sultan Sapta dari Sans Entertainment dan Praninta dari Kite Entertainment, mengumumkan secara resmi bahwa sabuk ICB resmi dipertaruhkan untuk pertama kalinya di panggung sportainment Indonesia.

Bagi El Rumi, kehadiran sabuk ICB menjadi motivasi utama menerima tantangan duel ulang menghadapi Nichol.

Timnas Indonesia U-23 di Ambang Sejarah, Butuh Satu Poin Lagi Agar Lolos Semifinal

“Aku lihat ICB ini sabuk yang prestisius. Mungkin kalau enggak ada sabuk ini, agak malas ya rematch lawan Nichol lagi,” ucap El, blak-blakan soal alasannya kembali bertarung.

Ia juga menegaskan bahwa ini akan menjadi pertarungan terakhirnya melawan Jefri Nichol, apa pun hasilnya nanti di ring.

Berbeda dari sebelumnya, El Rumi memilih untuk tidak terlalu terbuka dalam memperlihatkan persiapan latihannya di media sosial, sebagai bagian dari strategi agar kekuatannya tidak mudah terbaca oleh lawan.

Sementara itu, Jefri Nichol justru menganggap sabuk ICB sebagai simbol legitimasi dirinya sebagai fighter sejati.

Ia yakin mental bertarungnya tetap terjaga dan menilai dirinya masih unggul secara mental dari El Rumi.

Demi persiapan maksimal, Nichol bahkan menolak seluruh tawaran proyek film dan televisi sejak Maret lalu, demi fokus penuh menyambut pertarungan besar ini.

“Secara strength dia punya. Strength-nya besar. Tapi power-nya, saya bisa bilang, akan makin brutal,” ujar pelatih Nichol, Coach Max Metino, memuji perkembangan fisik anak asuhnya.

Baik El maupun Nichol sepakat bahwa duel ini bukan soal KO semata, tapi soal strategi dan ketahanan, dengan pendekatan “long game” karena keduanya bukan atlet profesional.

Tekanan dari publik dan media sosial disebut sebagai tantangan tersendiri, sehingga kesiapan mental dan taktik menjadi senjata utama mereka.

Pertarungan ini dipastikan bukan hanya soal siapa yang lebih kuat, tapi siapa yang lebih cerdas membaca momentum di atas ring