FIFA dan AFC: Benarkah Malaysia Pernah Dihukum, Mengapa Bisa Berpartisipasi di AFF?

Piala AFF: Malaysia
Sumber :
  • id.pinterest.com

VIVASoccer – Para penggemar sepak bola, pertanyaan seputar keikutsertaan Malaysia dalam ajang AFF seringkali muncul, terutama terkait isu larangan dari FIFA. "Mengapa Malaysia yang dikabarkan terkena ban FIFA masih dapat berpartisipasi di AFF?"

FIFA Umumkan Penjualan Tiket Piala Dunia 2026 Dimulai, Harga Tiket Final Capai Ratusan Juta Rupiah

Pertanyaan ini kerap mengemuka, khususnya setelah pertandingan antara Tim Nasional Indonesia dan Malaysia di AFF U-23. Mari kita telaah fakta-fakta yang ada untuk meluruskan kesalahpahaman.

Pada akhir Juni 2025 lalu, memang sempat beredar kabar yang menghebohkan mengenai sanksi FIFA terhadap Malaysia hingga tahun 2027. Bahkan, informasi tersebut sempat dimuat di situs resmi FIFA selama beberapa menit atau jam. Sanksi-sanksi yang disebutkan kala itu cukup berat.

Hitung-Hitungan Poin FIFA Timnas Indonesia Jika Kalahkan Taiwan

Pertama, Malaysia disebut didiskualifikasi dari seluruh ajang FIFA dan AFC hingga 2027, bahkan dikabarkan tidak dapat mengikuti gelaran AFF. 

Kedua, seluruh hasil pertandingan Malaysia yang melibatkan pemain naturalisasi konon akan dibatalkan. 

FIFA Beri Sanksi Kuwait karena Batalkan Laga Indonesia, Ranking Timnas Bisa Naik?

Ketiga, Malaysia dijatuhi denda sebesar 2 juta dolar AS atau sekitar 30 miliar rupiah. 

Keempat, Malaysia dilarang merekrut pemain naturalisasi selama 5 tahun, kecuali melalui proses verifikasi yang ketat. 

Kelima, FIFA dan AFC akan melakukan pendataan ulang seluruh data pemain Tim Nasional Malaysia. 

Dan yang keenam, Presiden FA Malaysia, Datuk Hamidin, diwajibkan untuk dipecat.

Namun, mari kita periksa fakta yang sebenarnya. Berita tersebut memang sempat beredar luas dan sempat terpampang di situs FIFA.

Akan tetapi, dalam kurun waktu kurang dari satu jam, informasi tersebut lenyap tanpa jejak. Dengan hilangnya informasi tersebut dari situs FIFA, secara tidak langsung seluruh sanksi yang disebutkan di atas otomatis menjadi gugur.

Lalu, bagaimana dengan kabar pemecatan Datuk Hamidin? Ternyata, beliau dipecat bukan karena skandal naturalisasi, melainkan karena skandal lain. Hal ini memicu kecurigaan banyak pengamat sepak bola mengenai adanya semacam "ketakutan" atau "permainan terselubung" dari FIFA dan AFC.

Dengan demikian, meskipun sempat ada kabar sanksi FIFA, Malaysia masih tetap dapat bermain di AFF. Mengapa demikian? Karena AFF bukanlah agenda resmi FIFA dan bahkan tidak diakui oleh FIFA.

Turnamen yang diselenggarakan oleh AFF berada di luar kalender FIFA, layaknya turnamen antarkampung (tarkam). Oleh karena itu, Malaysia yang sempat "dibanned" oleh FIFA tetap memiliki kebebasan untuk berpartisipasi dalam ajang ini.

Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar: jika Malaysia yang terkena ban FIFA masih bisa bermain di AFF, mengapa pada tahun 2015 Indonesia yang juga terkena ban FIFA justru tidak diizinkan mengikuti turnamen AFF? Pertanyaan ini seharusnya dialamatkan kepada PSSI pada tahun 2015.****