Timnas Indonesia Nginep di Hotel 40 Km dari Stadion, Media Arab Sindir Jarak Terjauh!
VIVASoccer – Media asal Arab Saudi, Arriyadiyah, menyoroti pilihan penginapan Timnas Indonesia selama tampil di Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Skuad Garuda diketahui menetap di Hotel Park Hyatt, Jeddah, yang berjarak sekitar 36,9 hingga 40,1 kilometer dari King Abdullah Sports City Stadium, lokasi pertandingan. Waktu tempuhnya diperkirakan mencapai 33–35 menit.
Keputusan ini diambil PSSI karena berdasarkan pengalaman sebelumnya yang dimana Timnas Indonesia menghadapi perlakuan kurang menyenangkan saat bertandang di Timur Tengah.
Keputusan Indonesia ini juga tidak luput dari media Arab Saudi, Ari-Riyadiayah. Mereka menuliskan bahwa hotel yang ditumpangi terlalu jauh dari stadion.
Tim nasional sepak bola Indonesia telah menjadikan Hotel Park Hyatt di distrik Al Hamra, Jeddah, sebagai markas menjelang play-off Asia untuk Piala Dunia 2026, menurut sumber yang dekat dengan Al-Riyadiyah.
"Sumber tersebut menjelaskan bahwa markas misi Indonesia tersebut merupakan yang terjauh dari King Abdullah Sports City." tulis media Ar-Riyadiyah.
"Tim Indonesia, yang dilatih oleh pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert, terletak sekitar 40 kilometer dari stadion."
"Sementara tim Hijau Saudi menginap di Hotel Shangri-La di distrik Al-Shati, yang berjarak 20 kilometer, dan tim Irak menginap di Marriott, yang berjarak 21 kilometer."
"Tim Indonesia akan bertemu tim Arab Saudi di Stadion Al-Inma, Jeddah, pada hari Rabu, sebelum menghadapi Irak pada hari Sabtu. "
Sebagai perbandingan, Arab Saudi selaku tuan rumah memilih Hotel Shangri-La, Jeddah, dengan jarak hanya sekitar 20 kilometer dari stadion. Sementara Timnas Irak tinggal di Hotel Jeddah Marriott dengan jarak 21 kilometer.
Keputusan Timnas Indonesia menginap di Park Hyatt Jeddah merupakan hasil kunjungan delegasi PSSI beberapa waktu lalu.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, agar Timnas Indonesia bisa fokus berlatih, ia juga mengambil pengalaman dimana Timnas Indonesia mendapati perlakuan kurang menguntungkan saat bertandang ke negara Timur Tengah.**
