Patrick Kluivert Tinggalkan Taktik Lemparan Jauh, Keputusan Tepat atau Salah?
- id.pinterest.com
VIVASoccer – Sejak Patrick Kluivert melatih timnas Indonesia, taktik lemparan jauh yang dulunya andalan tidak lagi digunakan. Pratama Arhan pun tersingkir dari skuad utama bersamaan dengan ditinggalkannya taktik ini.
Padahal, taktik lemparan jauh terbukti efektif merepotkan lawan, terutama timnas Vietnam. Apakah keputusan Kluivert ini tepat atau justru merugikan timnas Indonesia?
Patrick Kluivert membawa perubahan besar dalam strategi timnas Indonesia. Pelatih baru ini memutuskan tidak lagi menggunakan taktik lemparan jauh yang dulunya jadi andalan.
Taktik lemparan jauh di era Shin Tae-yong terbukti sangat efektif. Pratama Arhan sebagai eksekutor utama berhasil merepotkan banyak lawan dengan kemampuannya.
Timnas Vietnam menjadi korban paling sering dari taktik lemparan jauh skuad Garuda. Beberapa kali taktik ini bahkan berbuah gol untuk timnas Indonesia.
Namun, sejak Kluivert datang, taktik ini hilang bersamaan dengan tersingkirnya Pratama Arhan. Keputusan ini menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan.
Di sisi lain, tren sepak bola modern memang menunjukkan kebangkitan taktik lemparan jauh. Studi The Athletic membuktikan lima tim Liga Inggris menggunakan lebih dari 30% lemparan ke area penalti.
