Nikmatnya Jadi Ten Hag: Dua Kali Dipecat, Dua Kali Panen Cuan

Erik Ten Hag
Sumber :
  • pinterest

VIVASoccerErik ten Hag mungkin gagal di lapangan, tetapi justru meraih cuan fantastis dari dua pemecatan dalam kurun waktu setahun terakhir.

Gianluigi Donnarumma Bakal Debut di Laga Derby Manchester?

Pelatih asal Belanda itu baru saja resmi dilepas Bayer Leverkusen, hanya dua bulan setelah menandatangani kontrak bersama klub Bundesliga tersebut.

Pemecatan itu terjadi meski Ten Hag baru memimpin tiga pertandingan resmi di awal musim 2025/2026 dengan catatan satu kemenangan, satu imbang, dan satu kekalahan.

Data CIES: Liverpool 28,9% Juara, City dan MU Tersisih

Hasil imbang melawan Werder Bremen pada laga terakhir menjadi titik balik yang membuat manajemen Leverkusen bergerak cepat mengambil keputusan.

“Keputusan ini bukan keputusan mudah bagi kami. Namun, membangun tim baru yang sukses dengan sistem seperti ini tidaklah memungkinkan,” kata direktur olahraga Leverkusen, Simon Rolfes, dikutip dari situs resmi klub.

MU Bidik Elliot Anderson, Arsenal Perpanjang Saka & Saliba

Pesangon Fantastis dari Leverkusen

Karena kontraknya baru berjalan dan masih tersisa dua tahun, Ten Hag berhak atas kompensasi besar.

Mengutip laporan Bild, ia akan menerima pesangon senilai 5 juta poundsterling atau sekitar Rp110 miliar dari Leverkusen.

Jumlah itu tergolong luar biasa mengingat ia hanya dua bulan duduk di kursi pelatih Die Werkself.

Hasil Pemecatan di Manchester United

Menariknya, pesangon dari Leverkusen bukanlah yang pertama bagi Ten Hag dalam setahun terakhir.

Pada September 2024, ia juga dilepas Manchester United saat masih menyisakan kontrak dua tahun.

Dari pemutusan kontrak itu, The New York Times mencatat Ten Hag menerima kompensasi sebesar 10,4 juta poundsterling atau setara Rp229 miliar.

Jika digabungkan, total pesangon yang diterima Ten Hag dari dua pemecatan ini mencapai 15,4 juta poundsterling, atau sekitar Rp339 miliar hanya dalam 12 bulan terakhir.

Tak Mau Berlama-lama Menganggur

Meski tajir melintir berkat pesangon, Ten Hag menegaskan tidak ingin terlalu lama menganggur.

Dalam pernyataan usai pemecatannya di Leverkusen, ia justru menyalahkan klub karena tidak memberikan waktu cukup untuk membangun tim baru.

“Musim panas ini, banyak pemain kunci yang menjadi bagian dari kesuksesan masa lalu meninggalkan skuad,” tulis Ten Hag, dikutip dari Sport Illustrated.

“Membangun tim baru yang kohesif adalah proses yang cermat, membutuhkan waktu, dan kepercayaan.”

“Seorang pelatih baru berhak mendapatkan ruang untuk mewujudkan visinya, menetapkan standar, membentuk skuad, dan meninggalkan jejaknya pada gaya bermain,” imbuhnya.

Dengan pernyataan itu, Ten Hag seolah memberi sinyal siap menerima tantangan baru demi memperbaiki citra setelah dua kali didepak dalam waktu singkat.

Kini, pertanyaannya: siapa klub berikutnya yang berani memberi kepercayaan kepada pelatih yang bisa menghasilkan cuan besar bahkan saat gagal bertahan lama