Tottenham Gaet Xavi Simons, Begini Peran Kunci yang Akan Dimainkan

Xavi Simons
Sumber :
  • RB Leipzig

VIVASoccerTottenham Hotspur dipastikan selangkah lagi mendapatkan tanda tangan Xavi Simons dari RB Leipzig dengan nilai transfer mencapai 60 juta euro atau sekitar £51,8 juta.

Resmi! Antony Tinggalkan Old Trafford, Gabung Permanen ke Real Betis

Pemain internasional Belanda berusia 22 tahun itu bahkan sudah berada di Inggris dan disebut telah menjalani tes medis sebelum meneken kontrak bersama tim asuhan Thomas Frank.

Menurut laporan, Spurs dan Leipzig telah mencapai kesepakatan prinsip soal paket transfer, dengan detail akhir diharapkan rampung dalam 24 jam ke depan.

Marc Guiu Kembali ke Pelukan Chelsea?

Spurs Menang Perburuan Simons

Sebelumnya, Chelsea juga sempat melakukan pembicaraan dengan Leipzig terkait kemungkinan memboyong Simons.

Resmi Gabung Chelsea! Alejandro Garnacho Sindir Keras Manchester United

Namun, The Blues kini fokus menyelesaikan transfer Alejandro Garnacho dari Manchester United senilai £40 juta.

Simons pun diproyeksikan jadi rekrutan anyar Spurs setelah sebelumnya klub mendatangkan Joao Palhinha dan Mohammed Kudus pada bursa musim panas ini.

Tottenham memang sempat gagal mendapatkan Morgan Gibbs-White dari Nottingham Forest dan juga kehilangan target utama lainnya, Eberechi Eze, yang memilih bergabung dengan Arsenal.

Analisis: Dimana Simons Akan Bermain?

Thomas Frank dikenal fleksibel dalam urusan taktik. Dalam tiga laga perdananya, ia memakai formasi 5-3-2 di final Super Cup melawan PSG serta kembali ke pola 4-3-3 di Premier League.

Dalam skema terakhir, Simons diperkirakan akan diplot di sisi kiri lini depan agar bisa menusuk ke dalam dengan kaki kanan andalannya.

Musim lalu bersama Leipzig, ia memang lebih sering dimainkan di posisi tersebut, sekitar 75% dari total penampilannya.

Namun, fleksibilitas Simons memungkinkan dia bermain sebagai gelandang serang tengah atau bahkan di kanan.

Adaptasi tetap dibutuhkan karena di Leipzig, eks pelatih Marco Rose kerap menempatkannya lebih dalam dalam pola 4-4-2 atau narrow 4-2-2-2.

Mantan pelatih West Ham, Wolves, dan Crystal Palace, Edu Rubio, menilai Simons sebagai paket lengkap.

“Jangkauan umpannya luar biasa, ia juga punya kemampuan membawa bola dengan kecepatan tinggi yang membuatnya berbahaya saat menyerang. Ia bisa menambah gol, meski kadang kesulitan dengan kaki terlemahnya. Dia juga sangat disiplin secara defensif dengan pressing tinggi,” ujar Rubio.

Statistik Menjanjikan

Kehadiran Simons diharapkan bisa mengobati kegagalan Spurs mendapatkan Eze dan Gibbs-White.

Angka produktivitasnya musim lalu cukup impresif: 11 gol dan delapan assist dari semua kompetisi, meski ia absen di 15 laga akibat cedera engkel.

Lebih dari itu, Simons juga unggul dalam kreativitas. Data mencatat ia mengirim rata-rata tujuh umpan ke kotak penalti per pertandingan dan menciptakan 2,2 peluang per 90 menit. Catatan ini lebih tinggi dibandingkan Eze maupun Gibbs-White.

Perjalanan Karier: Dari La Masia ke London

Simons adalah lulusan akademi La Masia milik Barcelona, sebelum hijrah ke PSG pada 2019.

Kariernya melesat saat dipinjamkan ke PSV pada 2022-23, kemudian membela Leipzig selama dua musim dengan torehan 22 gol dan 24 assist dari 78 laga.

Ia menjadi transfer besar kedua Leipzig ke Premier League musim panas ini setelah Benjamin Sesko lebih dulu pindah ke Manchester United dengan nilai £73,7 juta.

Nama Xavi yang disandangnya jelas bukan kebetulan, karena ia memang dinamai dari legenda Barcelona, Xavi Hernandez.

Sejak kecil, Simons sudah dianggap sebagai talenta istimewa dan bahkan di usia 14 tahun telah memiliki lebih dari satu juta pengikut Instagram serta kontrak sponsor dengan Nike.

Setelah kesulitan menembus tim utama PSG, ia memilih mencari menit bermain reguler. Kini, ia akhirnya mendapat kesempatan membuktikan diri di Premier League bersama Tottenham.

Simons sendiri sudah mengoleksi 28 caps bersama Timnas Belanda, termasuk menjadi pemain termuda yang tampil di fase gugur Piala Dunia 2022 melawan Amerika Serikat di Qatar.

Dengan kualitas individu, fleksibilitas posisi, serta etos kerja yang tinggi, Simons diyakini bisa menjadi kunci penting dalam era baru Tottenham di bawah Thomas Frank