Son Heung-min: Dari London ke Hollywood, Kisah Transfer Emosional Menuju MLS Termahal Sepanjang Sejarah
- Tottenham Hotspur
“Saya menyaksikan langsung atmosfer luar biasa dari suporter Korea di sini,” lanjutnya. “Saat itu saya berpikir, ‘Saya ingin berada di lapangan, saya ingin membalas dukungan ini.’ Saya datang ke sini bukan untuk sekadar hadir. Saya datang untuk menang, dan saya akan tampil habis-habisan.”
Dengan nada bercanda, ia sempat menyinggung perbedaan istilah antara "soccer" dan "football", lalu menegaskan:
“Tak peduli sebutannya, saya akan tunjukkan sepak bola yang menarik. Kami akan meraih sukses bersama.”
Namun kepindahan ini tidak datang tanpa luka. Son mengakui bahwa meninggalkan Spurs—terutama setelah membawa mereka menjuarai Liga Europa dan menjabat sebagai kapten dalam momen tersebut—meninggalkan kekosongan emosional yang dalam.
“Saya merasa kosong… Saya sudah memberikan segalanya. Tapi saya juga tahu, saya membutuhkan tantangan baru, petualangan baru. Saya mungkin sudah tidak muda, tapi kaki saya masih cepat, fisik saya masih kuat, dan kualitas saya tidak hilang.”
Kini, bab baru telah dimulai di Los Angeles. Dari stadion megah Tottenham ke lampu-lampu terang Hollywood, Son Heung-min siap menjadikan MLS sebagai panggung berikutnya—dengan ambisi yang tak kalah besar.