Pola Makan Sembarangan Bikin Remaja Alami Perubahan Mengejutkan
VIVASoccer – Masa remaja adalah periode penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh dan akan berengaruh pada produktivitas di masa dewasa.
Namun, banyak remaja saat ini justru memiliki pola makan yang tidak sehat, seperti sering mengonsumsi makanan cepat saji, tinggi gula, rendah serat, dan memiliki jam makan yang tidak teratur.
Dilansir dari Jurnal Gizi Kesehatan Poltekkes Aceh (2023), lebih dari 53 persen remaja terbukti memiliki kebiasaan makan yang buruk, mulai dari kurang konsumsi sayur dan buah hingga gemar menyantap junk food.
Makan Cepat Saji
- -
Kondisi ini berhubungan dengan meningkatnya risiko obesitas, diabetes, gangguan pencernaan, hingga masalah metabolik.
Penelitian terbaru dari Jurnal Pustaka Nusantara Multidisiplin edisi Februari 2025 bahwa konsumsi makanan tinggi kalori dan rendah nutrisi selama masa remaja dapat meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2.
Ada beberapa faktor yang mendorong pola makan tidak sehat pada remaja, antara lain pengaruh media sosial dan iklan makanan instan, kurangnya pengetahuan gizi, minimnya aktivitas fisik, hingga keterbatasan ekonomi keluarga.
Jika tidak segera diatasi, dampak pola makan buruk bukan hanya terasa saat ini, tetapi juga di masa dewasa.
Remaja berisiko lebih besar mengalami penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung, dan diabetes, sekaligus mengalami penurunan konsentrasi serta prestasi akademik.
Untuk mencegah risiko tersebut, ahli gizi menyarankan beberapa langkah, mulai dari memberikan edukasi gizi di sekolah dan rumah, membatasi makanan tinggi gula, garam, serta lemak.
Mmbiasakan jadwal makan teratur, hingga mendorong remaja lebih aktif berolahraga minimal satu jam per hari.
Kesadaran gizi sejak dini dinilai sangat penting, dengan dukungan keluarga, sekolah, serta kebijakan pemerintah, agar generasi muda dapat tumbuh sehat dan produktif.**