5 Duet Maut Persib Bandung yang Bikin Rindu! Partner In Crime Pundi Gol Maung Bandung

Persib Bandung
Sumber :
  • Persib Official

VIVASoccerPersib Bandung tengah berada dalam sorotan tajam setelah melewati enam pekan pertama Super League 2025-2026.

Target Emas! Ini 3 Pelatih Lokal Kandidat Kuat Nakhoda Timnas U-23 di SEA Games 2025

Berstatus juara back-to-back, tim asuhan Bojan Hodak justru belum menemukan konsistensi, sebuah fakta yang paling terasa di sektor penyerangan.

Hingga saat ini, Maung Bandung baru mengumpulkan tiga kemenangan, satu hasil imbang, dan menelan dua kekalahan.

Bojan Hodak Optimistis Berguinho Bisa Main Lawan Bangkok United di ACL 2

 

Statistik tim menunjukkan minimnya produktivitas, di mana Persib baru mencetak delapan gol dan sudah kebobolan enam gol.

Daftar Lengkap Pemain Persib untuk Lawan Bangkok United

Top skor tim, Uilliam Barros dengan empat gol, tampak bekerja sendirian. Ketiadaan duet striker atau 'partner in crime' yang saling melayani dan mencetak gol, sebuah ciri khas yang lama melekat pada Persib, menjadi pemicu kerinduan dan pertanyaan di kalangan Bobotoh.

 

Hilangnya pasangan striker yang berfungsi sebagai pemberi assist sekaligus eksekutor membuat publik sepak bola Bandung mengenang kembali era-era kejayaan Persib yang selalu dihiasi oleh duet maut di lini depan.

Berikut adalah lima pasangan legendaris yang pernah menjadi 'Partner In Crime Pundi Gol' Maung Bandung:

 

Kilau Duet Maut Persib yang Kini Dirindukan

1. Ciro Alves dan David Da Silva (2023–2024)

Pasangan terbaru dan paling sukses, Ciro Alves dan David Da Silva (DDS), menjadi kunci gelar juara back-to-back Persib.

DDS merajai daftar top skor dengan 30 gol, sementara Ciro Alves mencetak 17 gol dan tak jarang mengalah dengan menyumbang 12 assist.

Walaupun kini keduanya telah dicoret dari skuad dan membela Malut United, duet mereka tetap dikenang sebagai mesin gol paling efektif di era Liga 1 modern.

 

2. Jonathan Bauman dan Ezechiel Ndouassel (2018)

Di bawah asuhan Mario Gomez pada musim 2018, pasangan ini menjadi andalan utama.

Ezechiel memimpin dengan 17 gol, didampingi oleh Jonathan Bauman yang mencetak 12 gol dan delapan assist.

Keduanya terkenal sangat nyetel, namun sayang, tekanan dan insiden di akhir musim, di mana Ezechiel terlihat menyerang Bauman karena tak diberi umpan, mengakhiri kemitraan ikonik ini.

 

3. Hilton Moreira dan Cristian Gonzales (2008)

Setelah sempat kesulitan di awal musim 2008, pelatih Jaya Hartono mendatangkan Cristian Gonzales di paruh musim.

Gonzales langsung nyetel dengan Hilton Moreira, yang sebelumnya berpasangan dengan Rafael Bastos.

Duet ini sangat produktif, dengan Gonzales mencetak 14 gol dan Hilton 16 gol, menunjukkan kemitraan solid yang saling assist.

 

4. Noh Alam Shah dan Marcio Souza (2011–2012)

Pada musim 2011-2012, kala Persib berjuang di papan bawah, pelatih Dragon Mamic merekrut Noh Alam Shah dari Arema dan Marcio Souza dari Persela.

Selama setengah musim, pasangan ini tampil apik, dengan Marcio mencetak tujuh gol dan Noh Alam Shah empat gol.

Sayangnya, harapan untuk melanjutkan duet ini harus pupus karena kontrak keduanya tidak diperpanjang untuk musim berikutnya.

 

5. Christian Bekamenga dan Ridwan Barkowi (2007)

Liga Indonesia 2007 menyajikan tontonan menarik dari duo Afrika, Christian Bekamenga dan Ridwan Barkowi.

Keduanya mencatatkan total 20 gol untuk Persib dalam setengah musim yang berharga bagi Bobotoh.

Namun, kebersamaan mereka harus berakhir lebih cepat setelah Bekamenga direkrut oleh klub Prancis, FC Nantes, di paruh musim.

 

Kegagalan Persib saat ini dalam menemukan chemistry duet maut di lini serang menjadi pekerjaan rumah besar bagi Bojan Hodak dan manajemen.

Pengalaman para pendahulu menunjukkan bahwa kombinasi striker yang solid adalah kunci untuk mengarungi kerasnya kompetisi.

Bobotoh berharap, 'roh' dari partner in crime pundi gol ini dapat segera bangkit kembali, demi mengembalikan Persib ke jalur juara.*