Samuel Umtiti Pensiun, Barcelona dan Prancis Beri Salam Haru
- Berbagai Sumber
VIVASoccer – Samuel Umtiti resmi gantung sepatu di usia 31 tahun, usia yang terbilang masih muda untuk seorang bek kelas dunia.
Mantan pilar Barcelona dan juara Piala Dunia 2018 bersama Prancis itu menyampaikan kabar pensiunnya melalui unggahan di media sosial pribadinya pada Senin malam waktu setempat.
Dengan kalimat singkat namun sarat makna, Umtiti menutup lembar panjang kariernya yang penuh warna.
“Setelah karier yang intens dengan suka duka, tibalah waktunya untuk mengucapkan selamat tinggal… Saya memberikan segalanya dengan penuh semangat dan saya tidak menyesali apa pun,” tulis Umtiti.
“Saya ingin berterima kasih kepada semua klub, presiden, pelatih, dan pemain yang telah bekerja sama dengan saya.”
Umtiti dikenal sebagai bek modern dengan kemampuan membaca permainan yang tajam dan duel udara yang kuat.
Puncak kariernya datang pada Piala Dunia 2018, ketika sundulannya ke gawang Belgia di semifinal mengantar Prancis ke final.
Momen itu menjadi titik balik sejarah, karena Les Bleus akhirnya keluar sebagai juara dunia di Moskow dan nama Umtiti tercatat abadi di buku emas sepak bola.
Di level klub, ia ikut membantu Barcelona merebut dua gelar La Liga dan tiga Copa del Rey.
Namun sejak 2018, cedera lutut kronis membuat kariernya menurun drastis dan menit bermain terus berkurang.
Barcelona akhirnya memutus kontraknya pada 2023, membuat Umtiti harus mencari petualangan baru.
Ia sempat memperkuat Lecce di Italia, kemudian pindah ke Olympiacos, sebelum akhirnya menutup kariernya bersama Lille OSC di Prancis.
Barcelona yang membesarkan namanya turut memberi penghormatan lewat pesan perpisahan di media sosial.
“Terima kasih, Samuel, atas segala kontribusi dan kenangan indah di Camp Nou. Kami mendoakan yang terbaik untuk perjalananmu selanjutnya,” tulis Blaugrana dalam unggahan resmi mereka.
Kini Umtiti menutup karier dengan warisan yang tidak hanya berupa trofi, tetapi juga kisah perjuangan menghadapi cedera panjang.
Gol ikonik ke gawang Belgia di Rusia 2018 akan selalu menjadi memori yang melekat, sebuah momen yang menegaskan bahwa Samuel Umtiti pernah berdiri di puncak dunia