Shin Tae-yong Blak-blakan, Beberkan Kronologi Pemecatan dari Timnas Indonesia
- id.pinterest.com
VIVASoccer – Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY), akhirnya buka suara terkait pemecatan dirinya pada Januari 2025 lalu.
Dalam sebuah wawancara mengejutkan, STY secara tegas membantah pernyataan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang menyebut alasan pemecatan karena adanya masalah komunikasi dengan para pemain.
Pelatih asal Korea Selatan itu juga mengungkapkan kekecewaannya karena diberhentikan secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan sebelumnya.
“Pak Erick Thohir bilang enggak usah pikirin hasil, fokus saja kasih pengalaman ke pemain-pemain muda. Pak Erick bilang itu sekitar tiga kali. Sebelum saya diberhentikan, tidak ada pemberitahuan sama sekali. Saya tiba-tiba diajak ketemu jam 09.30, lalu diberikan surat pembatalan kontrak pelatih. Saya mikir, ‘Apa ini?’” ungkap STY di YouTube JekPot, dikutip VIVA Jumat, 12 September 2025.
Dia menambahkan, “Kalau memang ada masalah, saya terima diberhentikan. Tapi sampai detik ini, saya diberhentikan tanpa ada masalah sama sekali. Serius, saya bersumpah! Saya bersumpah meski diancam dibunuh,” tegas pelatih asal Korea Selatan itu.
Pernyataan ini berbanding terbalik dengan narasi yang disampaikan Erick Thohir pada konferensi pers 6 Januari 2025.
Saat itu, Erick menyatakan bahwa pemecatan STY adalah hasil evaluasi, dengan alasan perlunya pemimpin yang bisa menerapkan strategi, berkomunikasi lebih baik dengan pemain, dan mengimplementasikan program yang lebih matang.
Meski demikian, Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, membantah adanya ketegangan.
Menurutnya, pertemuan dengan STY berjalan lancar dan kooperatif, di mana pelatih tersebut bahkan sempat mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan selama lima tahun.
Perjalanan STY di Indonesia memang penuh prestasi. Selama masa kepemimpinannya sejak 2020, ia berhasil membawa Timnas Indonesia naik drastis di peringkat FIFA, dari 174 ke 127 dunia.
Di bawah asuhannya, Timnas berhasil mencetak sejarah lolos ke babak 16 besar Piala Asia untuk pertama kalinya dan membawa Timnas U-23 melaju hingga semifinal Piala Asia U-23 2024.
Pencapaian paling monumental adalah saat ia membawa Timnas Indonesia lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Ini sekaligus memastikan tempat Garuda di putaran final Piala Asia 2027. Momen bersejarah lainnya adalah kemenangan 2-0 atas Arab Saudi, yang mengakhiri rekor buruk melawan tim Timur Tengah tersebut.
Kontrak STY sebenarnya masih berlaku hingga 2027, setelah diperpanjang pada Juni 2024. Perpanjangan itu diberikan setelah ia sukses memenuhi dua target PSSI, yaitu lolos ke Piala Asia 2023 dan membawa Timnas U-23 ke perempatfinal Piala Asia U-23.*