Miris, Mantan Pemain Arema FC Ini Banting Setir Jualan Ayam Geprek dan Jadi Driver Online
- Tiktok
VIVASoccer – Karier seorang pesepak bola profesional tak selalu mulus. Buktinya, Munhar, mantan bek tangguh Arema FC yang kini berseragam Persik Kediri, memilih untuk merintis jalur di dunia kuliner dan bahkan menjadi driver online. Langkah ini diambilnya sebagai siasat menyambung hidup di luar lapangan hijau.
Munhar memutuskan terjun ke bisnis kuliner ayam geprek di Malang, kota tempat ia berdomisili. Usahanya diberi nama "Mangan Pedes" alias "makan pedas".
"Sepak bola sedang tidak menentu, saya berpikir harus melakukan sesuatu. Inginnya membuat usaha. Tapi bingung mau usaha apa. Lalu ada teman saya bikin usaha kuliner. Awalnya segan saya mau ikut kerjasama. Akhirnya saya coba bicara, ternyata teman saya ini memang mau ngajak saya gabung bisnis kuliner Mangan Pedes,” jelas Munhar dikutip dari akun Tiktok @BolaUpdate, Senin (14/7/2025).
Menunya sederhana, yakni ayam crispy ditambah tempe penyet yang digeprek. Karena masih merintis, Mangan Pedes sementara ini beroperasi dengan sistem pre-order. Pembeli harus memesan terlebih dahulu dan nantinya pesanan akan diantar.
"Hari pertama saya jualan lumayan. Ada 30 kotak pesanan. Wilayahnya sekitar Malang dan Lawang. Kebanyakan masih teman-teman sendiri yang order. Sebagian saya antar sendiri sebagai bentuk promosi. Tapi ada juga yang diantar teman saya,” ungkap Munhar.
Bek berusia 34 tahun ini tidak hanya menyumbang modal, tetapi juga terlibat penuh dalam proses produksi, mulai dari belanja bahan, memasak, menerima pesanan, hingga mengantar karena belum memiliki karyawan.
"Namanya bisnis kerjasama. Saya ikut semua. Kalau memasaknya tidak sulit karena hanya satu menu dan simpel," tambahnya.
Soal rasa, Mangan Pedes sudah pasti menyuguhkan sensasi pedas yang menjadi favorit di Malang. Untuk pembeda, hidangan ini dilengkapi dengan tempe penyet dan kacang panjang, dijual dengan harga tak lebih dari Rp12.500.
Selain merintis bisnis kuliner, Munhar juga mencari pemasukan lain sebagai driver taksi online. Ia tak merasa gengsi menjalani profesi ini, karena baginya yang terpenting adalah penghasilan yang halal. Kebetulan ia juga memiliki mobil yang memenuhi syarat sebagai armada taksi online.
"Saya daftar di semua perusahaan taksi online," ujarnya.
"Petugasnya sempat tanya kenapa jadi driver, saya jelaskan apa adanya. Sepak bola sedang tidak ada kompetisi, jadi saya harus tetap bekerja," pungkasnya.