Kurnia Meiga Cerita Aktivitas Kini dan Asa Kembali ke Sepak Bola

Kurnia Meiga
Sumber :
  • Goal

VIVASoccer – Nama Kurnia Meiga pernah begitu harum di sepak bola Indonesia. Kariernya yang gemilang menjadikannya salah satu kiper terbaik yang pernah dimiliki Timnas Indonesia.

Hitung-Hitungan Poin FIFA Timnas Indonesia Jika Kalahkan Taiwan

Ia bahkan digadang-gadang sebagai penerus dua penjaga gawang senior pada masanya, Markus Horison dan Ferry Rotinsulu.

Meski lahir di Jakarta, Kurnia Meiga justru membesarkan namanya bersama Arema. Selepas lulus SMA, ia langsung bergabung dengan Singo Edan sebagai kiper ketiga.

Mees Hilgers Mundur dari Timnas, Erick Thohir Beri Penjelasan

Selama hampir satu dekade membela Arema, sejak 2008 hingga 2017, pria kelahiran 7 Mei 1990 itu meraih banyak prestasi.

Ia membantu klub asal Malang itu menjuarai Liga Super Indonesia, Piala Gubernur Jatim, Piala Menpora, Inter Island Cup, hingga Piala Presiden.

Timnas Indonesia Panggil 13 Pemain BRI Super League, Persib Bandung Paling Dominan

Prestasi individu pun ia raih. Pada musim 2009/2010, Kurnia Meiga terpilih sebagai Kiper Terbaik Liga Super Indonesia meski kala itu usianya baru menginjak 19 tahun.

Tak hanya di level klub, kiprahnya bersama Timnas Indonesia juga bersinar. Ia sukses mempersembahkan dua medali perak SEA Games serta dua kali menjadi runner-up Piala AFF.

Momen paling berkesan adalah ketika ia dinobatkan sebagai Penjaga Gawang Terbaik di ajang Piala AFF 2016.

Setelah lama jarang terdengar kabarnya, Kurnia Meiga kini muncul lewat kanal YouTube SAPA (Suara Atlet dan Pakar).

Dalam kesempatan itu, adik kandung mendiang Achmad Kurniawan ini bercerita tentang aktivitas sehari-harinya serta harapan untuk kembali berkarier di lapangan hijau.

Mengenai kesibukan, Meiga mengaku tak banyak yang istimewa.

"Enggak ada. Di rumah saja. Ngonten di aplikasi TikTok sih, bercanda-canda menghilangkan stres. Alhamdulillah (endorsement) ada aja sih," ungkapnya sambil tertawa.

Meski jauh dari atmosfer pertandingan, Meiga tetap menjaga kondisi fisiknya dengan latihan mandiri, walau intensitasnya tak seberat saat masih aktif bermain.

"Masih tetap latihan mandiri buat jaga kondisi. Kalau latihan biasanya sama admin, terus ya cuma kayak sit up, push up. Tetap jaga kondisilah," ujarnya.

Di balik rutinitas itu, Kurnia Meiga masih menyimpan tekad untuk kembali merumput. Ia percaya bahwa peluang untuk comeback masih ada.

"Masih sangat ada sebetulnya karena kan kiper jangka untuk bermainnya jauh lebih panjang. Masih terus berusaha, kan mujizat tidak ada yang tahu. Siapa tahu dapat mujizat, bisa kembali lagi ke pentas sepak bola Indonesia," ucapnya penuh harap.

Sebagai motivasi, ia sering mengenang masa kejayaannya bersama Arema dan Timnas Indonesia. Salah satunya adalah Piala AFF 2016.

"Masih...masih. Yang terakhir kan Piala AFF 2016. Dengan skuad dua pemain dari setiap klub itu kan karena kita habis di-banned 2015 kalau enggak salah. Kasus dualisme itu di-banned-nya 2015," kata Kurnia Meiga