Setelah Dihantam Isu Gender, Imane Khelif Tunjukkan Transformasi Mengejutkan

VIVASoccer – Imane Khelif kembali mencuri perhatian publik setelah memperlihatkan penampilan barunya, lebih dari satu tahun sejak terakhir kali naik ring.

Petinju asal Aljazair berusia 26 tahun itu sebelumnya menorehkan sejarah dengan meraih medali emas pertama bagi negaranya di cabang tinju putri kelas welter pada Olimpiade Paris musim panas lalu.

Namun, perjalanan kariernya tak lepas dari kontroversi. Khelif sempat menjadi sorotan usai terlibat dalam polemik gender eligibility yang sempat mengguncang dunia tinju internasional.

Pada 2023, Federasi Tinju Internasional (IBA) melarangnya bertanding setelah hasil tes disebut-sebut menunjukkan adanya DNA pria.

Meski begitu, Komite Olimpiade Internasional (IOC) tetap memberikan izin bagi Khelif untuk berlaga di Paris.

Keputusan ini diambil setelah IOC mengambil alih peran dari IBA, yang kehilangan pengakuan akibat masalah etika dan manajemen keuangan.

Kontroversi tersebut memicu perdebatan besar dan gelombang kritik tajam, termasuk dari tokoh publik seperti Elon Musk hingga JK Rowling.

Kini, aturan baru mulai diberlakukan. Badan pengganti IBA, yaitu World Boxing, mengumumkan bahwa seluruh petinju wajib menjalani pemeriksaan jenis kelamin sebelum bisa berlaga di ajang resmi mereka.

Sejak kemenangan bersejarah melawan Lui Yang pada 9 Agustus tahun lalu, Khelif belum kembali tampil di atas ring.

Namun, pekan ini ia terlihat tampil berbeda. Dalam sebuah foto selfie bersama pembawa acara sekaligus podcaster Nassima Djaffar Bey, Khelif terlihat tersenyum dengan riasan wajah dan rambut terurai.

Potret itu kemudian dibagikan Djaffar Bey melalui Instagram Story miliknya dengan tulisan: “Selalu menyenangkan.”

Bertepatan dengan peringatan satu tahun kemenangannya, Khelif juga menuliskan pesan emosional di akun Instagram pribadinya.

“Itu adalah momen yang tak terlupakan, momen ketika air mataku bercampur dengan rasa bangga, momen ketika bendera negaraku berkibar tinggi, dan aku menegakkan kepala dengan kekuatan seorang petinju dan hati seorang manusia,” tulisnya.

Ia melanjutkan, “Hari ini, di hari peringatan kemenangan itu, aku sedang melalui fase sulit penuh tantangan, keheningan, dan penantian. Tapi meski begitu, semangat yang memperjuangkan emas itu masih berdegup dalam diriku.”

Khelif menegaskan bahwa kekuatan sejati bukan hanya soal kemenangan, melainkan kemampuan untuk bertahan menghadapi segala ujian.

“Aku adalah Imane Khelif, seorang juara kemarin, tangguh hari ini, dan bertekad untuk kembali esok. Terima kasih kepada semua yang masih percaya padaku… Dan untuk diriku sendiri, terima kasih karena tak pernah menyerah,” tutupnya