Kutukan Keluarga Kluivert! Dari Patrick hingga Justin Selalu Gagal Bersinar di Manchester United

Justin & Patrick Kluivert
Sumber :
  • CoachVoice

VIVASoccerManchester United kembali merasakan déjà vu ketika bursa transfer Eropa memasuki musim panas 2025.

Mengapa Napoli Ngebet Datangkan Striker Manchester United?

Awalnya, mereka berusaha mendatangkan Viktor Gyokeres, penyerang subur asal Swedia yang bersinar bersama Sporting Lisbon.

Namun, pada akhirnya Gyokeres justru lebih tertarik menuju Arsenal.

Bagaimana Cara Hentikan Corner Arsenal yang Bikin Premier League Gemetar?

Bagi penggemar Setan Merah, ini tentu menyakitkan. Namun, jika menoleh ke belakang hampir tiga dekade lalu, mereka akan menemukan cerita yang lebih pahit.

Saat itu, nama besar Patrick Kluivert, yang kini menjadi pelatih Timnas Indonesia, pernah menolak kesempatan bergabung dengan Manchester United.

Yance dan Yakob Sayuri Resmi Dipanggil Timnas Indonesia Jelang FIFA Match Day

Tahun 1998: Ketika Fergie Ditolak Kluivert

Pada 1998, Patrick Kluivert baru berusia 22 tahun. Ia tampil impresif bersama Belanda di Piala Dunia dan baru menyelesaikan musim perdananya bersama AC Milan.

Kariernya menanjak tajam hingga menarik perhatian Sir Alex Ferguson.

Fergie berusaha keras membawanya ke Old Trafford, bahkan harus bersaing dengan klub besar lain seperti Arsenal. Namun, Kluivert justru memilih Barcelona sebagai tujuan berikutnya.

Keputusan itu mengejutkan banyak pihak. Sir Alex bahkan mengungkapkan kekecewaannya dalam wawancara dengan The Independent.

“Pemain yang sangat kami inginkan biasanya kami dapatkan. Tapi agennya berbicara yang berbeda, atau mungkin Kluivert tidak tahu seberapa besar Manchester United itu sebenarnya,” sindir Ferguson.

Musibah yang Berubah Jadi Berkah

Kekecewaan Ferguson ternyata tak berlangsung lama. Dalam autobiografinya, ia kembali menyinggung keputusan Kluivert yang menolak berbicara dengan Manchester United.

“Ketika Patrick Kluivert, penyerang tengah muda berbakat asal Belanda, sangat tidak terkesan dengan pendekatan kami pada tahun 1998 sehingga ia bahkan tidak mau berbicara dengan kami, dari situ saya yakin bahwa dia yang akan rugi, bukan kami,” tulisnya.

Keyakinan Ferguson terbukti benar. United akhirnya merekrut Dwight Yorke dari Aston Villa. Duet Yorke dan Andy Cole langsung menjadi mesin gol yang membawa Setan Merah meraih treble winners 1998/99 yaitu Liga Inggris, FA Cup, dan Liga Champions.

Sementara Kluivert mencatat 122 gol dari 257 laga bersama Barcelona, ia hanya meraih satu trofi La Liga dalam enam musim.

Kutukan Keluarga Kluivert?

Cerita penolakan tidak berhenti di situ. Pada 2018, giliran Justin Kluivert, putra Patrick, yang menolak tawaran Manchester United.

Saat itu, Jose Mourinho ingin mendatangkannya dari Ajax. Namun, Justin lebih memilih bergabung dengan AS Roma. Patrick pun memberi dukungan penuh kepada putranya.

“Saya pikir United akan menjadi lompatan yang terlalu besar. Roma adalah klub yang tidak kalah penting, tetapi tekanannya lebih rendah,” ucap Kluivert senior kala itu.

Seolah keluarga Kluivert memang ditakdirkan untuk selalu berkata “tidak” pada klub yang bermarkas di Old Trafford.

Peluang yang Kembali Hilang

Pada era Louis van Gaal di Manchester United (2014–2016), Patrick Kluivert sempat hampir bergabung ke Old Trafford sebagai asisten pelatih.

Mereka sebelumnya sukses membawa Belanda finis di peringkat ketiga Piala Dunia 2014.

Namun, rencana itu batal. Van Gaal lebih memilih Ryan Giggs yang dianggap lebih memahami kultur klub.

“Louis berkata kepada saya: ‘Patrick, sekarang saatnya bagimu untuk berdiri sendiri,’ dan itulah mengapa saya tidak bergabung dengan Manchester United,” ujar Kluivert kepada The Guardian.

Kluivert pun melanjutkan kariernya sebagai pelatih kepala Timnas Curacao.

Kesimpulan: United Tetap Melaju

Cerita keluarga Kluivert memperlihatkan satu hal, yaitu ditolak tidak selalu berarti kalah.

Manchester United kehilangan target besar, tapi justru menemukan sosok yang lebih tepat. Dwight Yorke datang, sejarah ditulis, dan treble abadi dikenang.

Sementara itu, keluarga Kluivert tetap berjalan dengan jalannya sendiri. Baik Patrick maupun Justin memilih menolak Manchester United, namun tetap berkarier dengan prinsip dan keyakinan masing-masing.

Kini, Patrick Kluivert menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia. Meski tidak pernah mengenakan seragam merah Manchester, kisahnya tetap menjadi bagian menarik dari sejarah panjang Old Trafford